Sejarah MORO Purwokerto, Dari Pabrik Gula Sampai Jadi Bioskop Presiden yang Elit, Pernah Ditemukan Tulang?

- 24 Agustus 2023, 14:50 WIB
Suikerfabriek Purwokerto, Pabrik Gula Purwokerto yang sekarang jadi Gedung MORO
Suikerfabriek Purwokerto, Pabrik Gula Purwokerto yang sekarang jadi Gedung MORO /ARSIP Banjoemas.com/

PORTAL PURWOKERTO - Gedung MORO Purwokerto memiliki kisah sejarah yang tak terlupakan bagi sebagian besar masyarakat. Sebelum menjadi swalayan favorit, lokasi MORO semula merupakan Pabrik Gula atau yang disebut suikerfabric Purwakerta.

"Dulunya itu awal banget setahu saya di sana itu pabrik gula jaman Belanda. Tapi kemudian tutup dan tidak beroperasi, dibangun Isola, Istana Olahraga," ujar salah satu jurnalis senior Purwokerto, Sigit Oediarto.

Gedung Isola Bulutangkis Purwokerto merupakan salah satu gedung bulutangkis indoor pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Lokasi gedung Isola ini dari mal Rita Isola sampai ke bagian yang saat ini menjadi parkiran motor MORO.

"Gedung Isola ini sangat besar dan banyak melahirkan pebulu tangkis handal pada masanya," ujar Sigit.

Selain Sigit, Dekan Fisip Unsoed, Ali Rokhman juga turut mengenang masa-masa ketika Gedung Isola masih beroperasi. "Kenangan saya pada masa SMA pernah nonton artis ibukota Ingrid Fernandez manggung di gedung Isola.  Salah satu lagu yang dinyanyikan, yang sedang hit waktu itu sound track film Flashdance dari Irene Cara: "What a Feeling...," ujarnya dalam unggahan Facebook.

Baca Juga: Moro Purwokerto: Tempat Belanja Legendaris Penuh Kenangan, Kini Ratusan Karyawan Menanti Kejelasan PHK

Kemegahan Gedung Isola sebelum menjadi pusat perbelanjaan
Kemegahan Gedung Isola sebelum menjadi pusat perbelanjaan

Setelah gedung Isola sudah tak lagi beroperasi, wilayah tersebut menjadi gedung bioskop elit yang dikenal dengan Bioskop President.


"Sebelah President Theatre juga gedung bioskop. Namanya Kamandaka Theatre. Namun film-film yang diputar di dua gedung bioskop itu selalu berbeda, President lebih banyak memutar film Barat, pangsa pasarnya untuk orang menengah ke atas, sedangkan Kamandaka untuk kelas menengah ke bawah dan lebih banyak menyuguhkan film-film India dan Indonesia," ujar Ali Rokhman.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x