Rabu Wekasan Tahun 2023 Jatuh pada Tanggal Ini, Arti Rebo Wekasan Disebut Hari Paling Sial, Benarkah?

- 12 September 2023, 16:11 WIB
Rabu Wekasan Tahun 2023 Jatuh pada Tanggal Ini, Arti Rabu Wekasan Disebut Hari Paling Sial, Benarkah?
Rabu Wekasan Tahun 2023 Jatuh pada Tanggal Ini, Arti Rabu Wekasan Disebut Hari Paling Sial, Benarkah? /PORTAL PURWOKERTO /Pixabay/Miriams Fotos

PORTAL PURWOKERTO - Rabu Wekasan tahun 2023 jatuh pada tanggal ini. Cek arti Rabu Wekasan yang disebut hari paling sial sepanjang tahun, benarkah hal itu?

Rabu Wekasan tahun ini jatuh pada hari Rabu, 13 September 2023 sebagian orang menganggapnya sebagai hari Rabu yang istimewa. Berikut adalah makna dan mitos Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan yang telah diambil dari berbagai sumber oleh Portal Purwokerto.

Arti Rabu Wekasan Disebut Hari Paling Sial, Benarkah?

Di sebagian masyarakat Nusantara, khususnya di Jawa, ada yang melaksanakan ritual khusus pada hari Rebo Wekasan untuk menghindari bencana atau musibah yang dipercayai terjadi pada hari itu.

Baca Juga: Rabu Wekasan 2023 Tanggal Berapa? Menghitung Hari Menuju Rabu Pungakasan 2023! Apa Itu Rebo Wekasan?

Pada umumnya, ritual adat diadakan pada hari ini dengan tujuan untuk mengusir bencana dan memohon kelimpahan hasil bumi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu tahun ke depan.

Hal ini dikaitkan dengan kepercayaan bahwa Rebo Wekasan adalah hari ketika 320.000 bala (bencana) dan penyakit dapat muncul.

Rebo Wekasan sendiri berarti hari Rabu terakhir dalam bulan Safar. Bulan Safar dikenal sebagai bulan kedua dalam kalender Hijriah.

Asal usul tradisi ini berasal dari kepercayaan Islam masa lalu yang menganggap bulan Safar sebagai bulan yang membawa sial. Hari Rabu terakhir dalam bulan Safar dianggap sebagai hari yang paling sial sepanjang tahun.

Baca Juga: Rabu Wekasan Artinya, Rabu Wekasan 2003 Jatuh Pada Tanggal, Upacara Ritual Rebo Wekasan Ditindakake Supaya

Ritual yang dijalankan pada hari Rebo Wekasan berbeda-beda di setiap daerah. Beberapa daerah membagikan hasil bumi dalam bentuk gunungan, sementara yang lain membuang hasil bumi ke laut sebagai persembahan.

Awalnya, upacara ini diselenggarakan di tempuran, yakni tempat bertemunya dua sungai, Sungai Gajah Wong dan Sungai Opak. Pada awalnya, upacara ini terkait dengan pertemuan Sultan Agung dengan penguasa Pantai Selatan, yaitu Kanjeng Ratu Kidul.

Namun, seiring berjalannya waktu, upacara ini dianggap memiliki pengaruh negatif dan kemudian diubah menjadi prosesi mengarak gunungan hasil bumi dengan tujuan menghindari bencana dan kesialan lainnya.

Masyarakat Jawa memiliki kepercayaan bahwa melangsungkan pernikahan pada hari Rebo Wekasan dapat membawa kesialan. Bahkan, pernikahan yang dilakukan pada hari tersebut dianggap bisa berakhir dengan perceraian, pertengkaran berkepanjangan, dan kejadian sial lainnya.

Baca Juga: Doa Rebo Wekasan, Arab Latin Beserta Artinya, Doa Ini Dibaca Setelah Sholat Tolak Bala Rebo Wekasan

Selain itu, ada juga keyakinan bahwa keluar rumah pada hari Rebo Wekasan akan mendatangkan banyak kesialan. Bahkan, terdapat mitos yang menyatakan bahwa bayi yang lahir pada hari Rebo Wekasan harus menjalani ritual pembersihan khusus agar terhindar dari nasib buruk dan malapetaka seumur hidupnya.

Semua pandangan tentang Rebo Wekasan ini dapat berbeda-beda tergantung pada keyakinan dan tradisi masing-masing individu.***

Editor: Galih Prabashinta P.P.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah