Ketiga Kali! Puhua Purwokerto Jadi Tuan Rumah Chinese Bridge Se- Jawa Tengah, Jembatan Budaya Bahasa Mandarin

- 18 Mei 2024, 19:05 WIB
Peserta kompetisi Chinese Bridge 2024 se Jawa Tengah yang digelar di sekolah 3 bahasa Puhua Purwokerto Sabtu, 18 Mei 2024. *
Peserta kompetisi Chinese Bridge 2024 se Jawa Tengah yang digelar di sekolah 3 bahasa Puhua Purwokerto Sabtu, 18 Mei 2024. * /Puhua School/Sekolah Puhua Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO- Sekolah 3 bahasa Putera Harapan Purwokerto kembali menjadi tuan rumah kompetisi Chinese Bridge 2024 se- Jawa Tengah pada Sabtu 18 Mei 2024.

Kompetisi yang bertajuk “Bahasa dan Budaya Mandarin Chinese Bridge (Han Yu Qiao) 2024” ini merupakan gelaran ketiga kalinya yang diadakan di sekolah Puhua Purwokerto. 

Sebelumnya, Chinese Bridge diselenggarakan di sekolah Puhua Purwokerto pada tahun 2011, 2016 dan tahun 2024 menjadi tahun ketiga kompetisi bergengsi ini digelar di sekolah 3 bahasa ini.

Chinese Bridge atau Han Yu Qiao merupakan kompetisi bergengsi 'jembatan bahasa dan budaya Mandarin' yang diselenggarakan di berbagai negara termasuk Indonesia. 

Baca Juga: Ultah ke 118, Sekolah 3 Bahasa Puhua Purwokerto Luncurkan 4 Maskot Anyar! Usung Keberagaman Budaya

3 Liga Chinese Bridge 2024

Kompetisi tahunan ini diadakan melalui penyisihan tingkat provinsi dan kegiatan pada Sabtu ini merupakan pre-eliminasi se-Jawa Tengah yang dihelat di Gedung Aula SMP-SMA Puhua Purwokerto. 

3 liga dipersiapkan untuk menyaring yang terbaik dari yang terbaik diantaranya yakni liga antar SD (tahun ke-4), SMP-SMA (tahun ke-17), dan liga Mahasiswa (tahun ke-23).

Direktur Pusat Bahasa Mandarin di Universitas Sebelas Maret Solo sekaligus pengawas dan pembina Chinese Brigde, Fan Jie mengatakan, kompetisi ini dapat membantu munculnya generasi muda yang punya standar bahasa mandarin yang baik. Apalagi, saat ini kerjasama Tiongkok dan Indonesia semakin berkembang pesat.

“Uniknya meski penyelenggaraan kompetisi ini diciptakan oleh Kementrian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok namun syarat seluruh peserta adalah berkewarganegaraan Indonesia (non native), lahir dan dibesarkan di Indonesia serta pengguna bahasa ibu selain bahasa Mandarin sebagai first language mereka,” kata Lyu Xiao Qian, Kepala Sekolah 3 Bahasa Puhua School Purwokerto.

Baca Juga: Serunya Belajar Budaya Banyumas di Puhua School, Dari Tembang, Sejarah, Permainan Tradisional dan Batik!

Kompetisi Bahasa dan Budaya Mandarin 

Dalam kompetisi tersebut, para peserta yang berasal dari SD, SMP, SMA dan universitas di Purwokerto Banyumas, Semarang, Surakarta, Solo, Cilacap, Salatiga, dan Magelang, diuji kemampuan bahasa dan budaya Mandarin yang lekat dalam wawasan yang komprehensif. 

Halaman:

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah