Network
PORTAL PURWOKERTO - Mau foto estetik di jembatan kaca hutan pinus Limpakuwus, Banyumas, justru berujung maut. Kaca pecah, dan wisatawan terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter.
Tragedi jembatan kaca pecah hutan pinus Limpakuwus terjadi pada Rabu, 25 Oktober 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.
Tepatnya di The Geong, jembatan kaca hutan Limpakuwus yang berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kejadian ini menimpa Fitria Arsiyanti, warga Banjarnegara, Agustini dari Klaten, Wiwit Ambatwati dan Susanti Sakti Pamuji warga Cilacap Tengah.
Dua orang terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter. Sementara dua orang lainnya terperosok dan sempat tergantung berpegangan di jembatan.
Baca Juga: Kecelakaan Jembatan Kaca Limpakuwus Menewaskan Satu Wisatawan, Padahal Baru Buka Lebaran 2023!
Akibatnya, satu orang, Fitria Ariyanti meninggal dunia, sedangkan lainnya mengalami luka-luka, dan di bawa ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Menurut saksi mata, Narto (64), yang juga penjaga toilet di Limpakuwus mengatakan jika mereka merupakan rombongan dari Cilacap yang berjumlah 11 orang.
Namun, hanya ada empat orang yang menuju ke jembatan kaca The Geong, bersama seorang fotografer. Sedangkan lainnya menuju tempat lain.
Tidak berapa lama, tiba-tiba Narto mendengar suara keras dari arah jembatan kaca.
"Saya dengar suara keras sekali langsung kaget. Ada dua orang yang jatuh, yang satunya sempat tersangkut di bagian bawah jembatan," ujarnya pada Portal Purwokerto.
Diketahui bahwa para pengunjung ini menggunakan alas kaki saat mengunjungi wahana tersebut.
Dilansir dari seorang pengelola Hutan Pinus Limpakuwus yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, memang sudah sejak dibuka, para pengunjung diizinkan memasuki jembatan kaca dengan alas kaki.
Baca Juga: DAFTAR Nama Korban Pecahnya Jembatan Kaca Hutan Pinus Limpakuwus Banyumas
Diketahui bahwa wahana wisata jembatan kaca hutan pinus Limpakuwus ini pertama kali dibuka pada Hari Raya Lebaran tahun 2023.
Meskipun jembatan kaca The Geong terletak di Hutan Pinus Limpakuwus, pengelolaannya tidak sepenuhnya berada di bawah koperasi Hutan Pinus Limpakuwus.
Ketua koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, menjelaskan bahwa kerjasama mereka hanya terbatas pada pengelolaan lahan parkir. Sementara operasional jembatan kaca tetap menjadi tanggung jawab manajemen pemiliknya.
Kontroversi seputar wahana jembatan kaca The Geong tidak hanya berkaitan dengan penggunaan alas kaki. Sebelumnya, wahana ini telah menerima sejumlah komplain di media sosial terkait masalah keselamatan.
Eko menyatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan komplain tersebut, akan tetapi hingga saat ini, pemilik dan pengelola wisata tersebut belum memberikan respons maupun tindak lanjut terkait keluhan tersebut.
Atas kejadian ini, jembatan kaca hutan pinus Limpakuwus ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan.***
