PORTAL PURWOKERTO- Polemik biaya UKT Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto masih bergulir hingga saat ini dimana BEM Unsoed menemui DPR RI di Jakarta pada Kamis 16 Mei 2024.
BEM Unsoed yang melakukan protes kenaikan UKT 2024 sejak April 2024 lalu ini mendatangi DPR RI bersama BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia) untuk menyampaikan keluh kesah atas kenaikan biaya kuliah di kampus masing-masing yang dinilai memberatkan.
Meski aksi protes ini masih berlangsung, sehari menjelang penutupan registrasi online jalur prestasi atau SNBP 2024, sebanyak 2.375 calon mahasiwa telah melakukan registrasi online lewat situs resmi Unsoed Purwokerto.
“Mereka yang registrasi sudah 96,3 persen, sedangkan yang sudah melakukan pembayaran sebanyak 2.226 orang atau 90,34 persen. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu,” kata juru bicara Unsoed, Mite Setiansah, Jumat 17 Mei 2024, sore.
Ia melanjutkan, hampir 70 persen dari calon mahasiswa yang melakukan registrasi online tersebut mendapatkan UKT rendah atau uang kuliah tunggal level 1, 2, dan 3.
“Level 1 itu Rp 500 ribu, level 2 Rp1 juta, dan level 3 Rp2,5 juta atau lebih per semester. Mereka yang mendapatkan level 1, 2, dan KIPK mencapai 31 persen," lanjut Mite.
Sementara, calon mahasiswa yang mendapat UKT level 3 mencapai 62,2 persen. Sedangkan yang mendapatkan level tertinggi atau level 8 hanya tiga orang atau 0,18 persen.
"Ada 14 calon mahasiswa yang belum registrasi itu adalah pemegang KIPK (bansos untuk mahasiswa). Mereka bisa kuliah gratis. Ada juga yang tidak registrasi karena tidak direstui ayahnya, karena ternyata sebelumnya memilih prodi tanpa membicarakannya dengan ortu,” jelasnya.