Cardano Semakin Tertinggal dari Bitcoin dan Ethereum, Akankah Berpotensi Melambung Menjelang Awal Tahun 2022?

8 Oktober 2021, 03:06 WIB
Cardano semakin tertinggal dari Bitcoin dan Ethereum, akankah berpotensi melambung menjelang awal tahun 2022? /Pixabay

PORTAL PURWOKERTO - Sejak artikel ini dimuat, Bitcoin telah berhasil menembus 55.000 dolar selama 24 jam terakhir.

Peningkatan paling signifikan yang terakhir terlihat adalah pada 12 Mei, Ethereum juga mengalami hal yang sama.

Sebaliknya, Cardano belum mencapai titik balik yang diharapkan sejak 2 September lalu.

Saat dua aset crypto teratas kembali pulih secara bersamaan, Cardano (ADA) justru belum mampu mengumpulkan momentum bullish yang cukup.

Baca Juga: Menarik, Harga 1 Koin Shiba Inu Melesat Naik! Waktunya Tukar Mata Uang Kripto?

Hal ini menjadi pertanda sebuah sifat atau karakter yang mungkin sulit dialami Cardano pada tahun 2021.

Aktivitas ADA baru-baru ini tengah mengalami hambatan, satu hal yang teramat sering dihadapi oleh banyak aset digital lainnya.

Melansir dari IntoTheBlock, rata-rata jumlah transaksi besar secara on-chain untuk Cardano mengalami penuruan tajam selama akhir September.

Sejak pemulihan dimulai, jumlah transaksi rata-rata tetap di bawah nilai rata-rata yang telah diharapkan selama periode 6 bulan.

Baca Juga: Harga Koin Shiba Inu Masih Melesat Setelah 'Pompom' Twitter Elon Musk Tiga Hari yang Lalu

Transaksi besar biasanya menentukan investor untuk memfasilitasi transfer sebesar 100.000 dolar atau lebih.

Jadi, penurunan transaksi besar menunjukkan bahwa aktivitas yang disaksikan di awal tahun tidak terlihat saat ini.

Terlebih lagi, rasio alamat aktifnya juga turun di bawah rata-rata, menunjukkan bahwa alamat dengan saldo telah melakukan lebih sedikit transfer sejak 15 September.

Kurangnya pembelian Institusional juga diamati dalam laporan arus masuk mingguan CoinShares baru-baru ini.

Baca Juga: Shiba Inu Coin Masih Menghijau, Transaksi Sehari Capai Lebih Dari 15 Miliar USD

Menurut sumber yang sama, Bitcoin dan Ethereum mencatat arus masuk masing-masing sebesar 68,7 dan 20,2 juta dolar.

Di satu sisi, Cardano justru hanya mampu mengklaim aliran modal masuk 1,1 juta dolar saja.

Penting untuk dicatat bahwa tidak ada aset lain yang mencatat arus masuk yang signifikan seperti BTC, atau proses yang didominasi ETH.

Cardano disebut-sebut sedang menghadapi persaingan yang kuat dari blockchains dasar lainnya dengan fungsi kontrak pintar, termasuk: Ehereum, Solana, Internet Computer Protocol, Avalanche, dan lainnya.

Baca Juga: Shiba Inu Coin 'Terbang' Lagi, Berapa Prediksi Harga Shiba Inu di Tahun 2022 Mendatang?

Dalam jangka pendek, sinyal break Cardano mungkin menyala. Namun, langkah tersebut dapat lepas kapan saja jika dua aset crypto teratas terus mendorong kapitalisasi pasar.

Hal tersebut akan membawa lebih banyak likuiditas ke pasar kolektif yang lebih menjanjikan.

Pada saat artikel ini dimuat, Cardano tampaknya sedang berjuang keras untuk menembus di atas zona resistance 2,30-2,20 dolar.

Oleh karena itu, penutupan harian di atas memungkinkan aset ini untuk membawa sentimen bullish.

Kemudian investor dapat segera berbondong-bondong untuk masuk dan mendorong harga Cardano melesat lebih tinggi.

Baca Juga: Shiba Inu Coin Melonjak Drastis Usai Elon Musk Unggah Foto Anjing Ras Shiba Inu di Twitternya

Volume perdagangan Cardano saat ini terlihat sangat rendah, seperti yang diidentifikasi dan disebutkan sebelumnya.

Ketergesaan membeli aset crypto yang satu ini mungkin belum disarankan saat ini, mengingat harganya yang masih cenderung seperti bermain pingpong.

Disclaimer: Artikel ini tidak mewakili pendapat untuk membeli, menjual atau menahan investasi apa pun. Setiap investasi dan pergerakan perdagangan aset crypto melibatkan risiko yang tinggi, Anda tentukan analisa ekstra dan pertimbangan sendiri sebelum membuat setiap keputusan independen.***

Editor: Dedi Risky Rachma Wanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler