PORTAL PURWOKERTO - JASTIP itu apa? Anak muda dan perempuan muda milenial tentu sudah mengeal apa itu Jastip.
Jastip adalah singkatan dari jasa titipan. Bisnis ini mulai meluas dari kalangan kecil hingga kalangan yang lebih besar akibat adanya globalisasi.
Terpaan media sosial mengenai produk-produk tertentu yang tidak ada di tempat sekitar kita tinggal membuat Jastip semakin populer.
Jastip bisa berupa oleh-oleh dari kota tertentu, atau bahkan barang dari negara lain. Bentuknya pun bermacam-macam.
Jastip paling populer adalah berupa camilan. Sebut saja Gudeg. Makanan khas favorit asal Jogja yang memiliki rasa khas ini banyak dikangeni oleh masyarakat di luar Jogja.
Meskipun belum bisa berkunjung ke Jogja, namun Gudeg dapat berupa makanan yang dititipkan kepada teman atau rekan yang berkunjung ke Jogja.
Baca Juga: Kejutan! eform bri co id bpum 2022 Tahap 3 Berikan Catatan Ini bagi Penerima BPUM BRI 2022
Dari 8 jenis makanan dan barang yang setia dijadikan jasa titipan atau jastip, camilan adalah salah satu favorit.
Terutama cokelat dan permen dari luar negeri. Meskipun Indonesia adalah penghasil cokelat dan banyak merk cokelat bertebaran di Indonesia, namun ada varian-varian tertentu yang hanya dijual di negara lain.
Misalnya cokelat Mars produksi Australia. di Indonesia cokelat ini tidak dijual bebas di pasaran. Nah, jastip cokelat Mars dapat berasal langsung dari Australia atau di negara tetangga yaitu Singapura atau Malaysia.
Baca Juga: Akankah Terra LUNA Bangkit Lagi Setelah Transfer IBC Aktif? Waspadalah Spekulan
Camilan lainnya dari kota lain atau luar negeri yang cukup populer berupa biskuit, permen, makanan bayi, hingga frozen food alias makanan beku.
Selain calina, jasa titipan jastip juga meliputi skincare atau produk perawatan wajah dan tubuh, sepatu, tas, buku, mainan, syal, dan lain sebagainya.
Berbagai alasan menggunakan jasa titipan. Yang paling sering adalah karena produk tersebut belum ada di Indonesia dan harga apabil abeli di luar negeri lebih murah dari pada membeli di dalam negeri.
Promosi jastip dapat dilakukan personal melalui media sosial Whatsapp grup, Facebook, Twitter, Instagram, dan sebagainya.
Nah, yang unik dari bisnis jastip adalah, tidak perlu memulai dengan modal besar. Bahkan bisa dibilang tanpa perlu modal sedikitpun!
Istilahnya adalah pre-order atau pesan di depan. Biasanya pemesan akan membayar terlebih dahulu sebelum dibelikan.
Karena merupakan titipan, maka barang yang akan dibeli biasanya akan dibayar di muka alias dibayar terlebih dahulu oleh pemesan.
Lalu, bagaimana dengan biaya jasa titipan? Besaran jasa titipan tergantung dengan jenis barang. Namun biasanya 20 persen dari harga barang yang hendak di beli.
Baca Juga: SELAMAT! BPUM Riau 2022 Sudah Cair, Begini Cara Cek dan Mendapatkannya, Jangan Lupa Bawa Berkas Ini
Maksimal biaya jastip dapat sampai 50 persen. Namun jangan salah, bila biaya jastip kamu besar, bisa jadi pembeli akan malas memesan kembali.
Namun apabila barang yang dipesan adalah barang yang jarang ditemukan di pasaran, tentu biaya jastip dapat membesar.
Berikut adalah cara penghitungan jastip yang dikutip dari Bank OCBS NISP bila memiliki bisnis jastip lebih dari 50 barang atau lebih dari 500 USD atau lebih dari Rp7,3 juta:
Menghitung Modal
Harga beli akan termasuk bea masuk 10 persen, pajak PPN 10 persen, pajak PPh 2 persen.
Baca Juga: Denda Telat Bayar Paylater Berapa? 5 Rekomendasi Paylater Terpercaya, Ada Akulaku, Shopee dan GoPay
Menentukan Harga Jual
Pelaku jastip harus mempertimbangkan modal dan tarif jastip sekitar 20-50 persen.
Keuntungan menjalankan bisnis jastip dapat mencapai Rp10 juta lebih. Tentu merupakan angka yang menggiurkan. Untuk jastip barang branded bahkan uang jasa bisa sampai puluhan juta rupiah.
Jadim jastip itu apa dapat dimulai dari hal kecil loh. Misalnya saat Anda berkunjung ke tempat di luar kota atau luar negeri karena jugas, jadikan hal tersebut menjadi awal sepak terjang jasa jastip alias jasa titipan.***