Masih Konsumsi Susu Kental Manis? Yakin Bagus untuk Bayi? INI Hasil Penelitian di Yogyakarta

21 Agustus 2023, 15:00 WIB
Masih Konsumsi Susu Kental Manis? Yakin Bagus untuk Bayi? INI Hasil Penelitian di Yogyakarta.* /PORTAL PURWOKERTO /Freepik

PORTAL PURWOKERTO- Susu kental manis masih menjadi pembicaraan hangat diantara ibu-ibu di tanah air. Apakah kental manis bagus untuk bayi dan balita? 

Yuk cek hasil penelitian YAICI terkait kandungan gizi dan berapa banyak orang tua di Yogyakarta yang masih memberikan kental manis kepada bayi dan balita.

“Hasil temuan YAICI dan Aisyiyah menunjukkan masih banyak kental manis diberikan kepada anak dan orang tua sebagai minuman susu pada masyarakat marjinal.

Dari 1.000 responden, sebanyak 22,3 persen atau 231 ibu di empat kabupaten tersebut menganggap kental manis adalah susu,” kata Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat, melalui keterangan tertulis pada Portal Purwokerto.

Baca Juga: Doa Awal Tahun Baru Islam Beserta Artinya, Dibaca Setelah Magrib dan Doa Minum Susu 1 Muharram

 

Dari temuan ini juga diketahui 5,3 persen balita masih diberikan kental manis sebagai susu pendamping ASI.

Sedangkan sebanyak 27 persen lainnya kental manis dikonsumsi orang tua sebagai susu. Arif Hidayat mengungkapkan jika anggapan ini diteruskan maka akan berdampak tidak baik bagi kesehatan.

Balita yang konsumsi kental manis terindikasi dan berpotensi mengalami malnutrisi seperti gizi buruk, stunting maupun obesitas.

“Karena kental manis itu bukan susu, jadi perannya tidak bisa menggantikan susu. Kadar gula dalam kental manis cukup tinggi sehingga sangat tidak baik jika harus dikonsumsi balita maupun anak-anak,” lanjutnya.

Baca Juga: Cara Membuat Kue Bolu Susu Mudah dan Enak Tanpa Mixer, Simak Disini!

Guru Besar Gizi Universitas Muhammadyah Jakarta (UMJ) sekaligus wakil ketua penelitian, Prof Tria Astika Endah Permatasari mengungkapkan tanpa disadari apa yang konsumsi sehari-hari oleh masyarakat mengandung gula. 

“Hidden sugar adalah gula tambahan yang disamarkan di dalam produk dengan nama-nama tertentu, salah satunya pada kental manis. Sering kali konsumen tidak menyadari bahwa itu juga termasuk jenis gula,” katanya.

Tria menjelaskan untuk orang dewasa kebutuhan gula berkisar 35 - 40 gram perhari. Sedangkan untuk anak-anak direkomendasikan antara 20 - 25 gram perhari.

Lebih lanjut, Tria menegaskan, kandungan protein dalam kental manis pada takaran saji hanya 1 gram saja, sedangkan kandungan gula yang dimiliki sampai 20 gram. Sedangkan untuk balita, kebutuhan protein yang harus dicukupi mencapai 9 - 25 gram sehari.

“Kalau misalnya seorang ibu mengajarkan kental manis asupan utama sebagai susu dengan 3 kali sehari, maka itu hanya akan memenuhi 3 gram protein sehari. Kalau masih pada kental manis (dijadikan sumber protein) yang utama, ini akan menjadi bahaya bagi generasi yang akan datang,” katanya.***

 

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler