Ihdinash Shirathal Mustaqim, Niat Saat Ramadhan ala Gus Baha dan Quraish Shihab

- 2 April 2022, 19:45 WIB
Ihdinash Shirathal Mustaqim, Niat Saat Ramadhan ala Gus Baha dan Quraish Shihab
Ihdinash Shirathal Mustaqim, Niat Saat Ramadhan ala Gus Baha dan Quraish Shihab /Youtube Najwa Shihab/

 

PORTAL PURWOKERTO – Ahmad Baharudin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha merupakan ulama yang berasal dari Rembang.

Gus Baha bersama Quraish Shihab, cendekiawan ternama Indonesia dan putrinya Najwa Shihab bercengkrama mengenai Ramadhan.

Quraish Shihab mengatakan bahwa kata ‘marhaban’ untuk menyambut bulan Ramadhan, diambil dari kata rahab yang memiliki dua arti.

Rahab yang pertama berarti lapang, artinya tamu yang datang kita sambut dengan lapang dada dan bahagia.

Baca Juga: Niat Shalat Tarawih Sebagai Makmum, Bacaan Lengkapnya Ada Disini

Sedangkan arti rahab yang kedua adalah tempat mengambil bekal.

“Jadi musafir ketika bepergian ada tempat luas yang dinamakan rahab buat mengambil bekal atau memperbaiki kendaraan” ucap Quraish Shihab dalam Youtube Channel Najwa Shihab yang diunggah pada 23 April 2021.

Selanjutnya Quraish Shihab melanjutkan, bahwa ketika mengatakan marhaban ya Ramadhan memiliki arti yang dalam.

“Marhaban ya Ramadhan berarti bukan sekedar hati lapang menerima tapi juga kita mau untuk mengambil bekal perjalanan menuju akhirat,” tambahnya.

Selain hati yang lapang juga berarti bersedia memperbaiki apa yang salah dari niat kita, dari tingkah laku kita atau singkatnya introspeksi diri.

Baca Juga: Apakah Bulan Ramadhan Boleh Sholat Tahajud? INI Penjelasannya!

Menurut Gus Baha yang perlu dilakukan saat Ramadhan agar dapat banyak mengambil bekal saat berpuasa adalah dengan mengetahui niat dan mengambil hikmah.

Terutama mengambil hikmah dari niat orang dulu ketika berpuasa, atau melihat cara pandang dulu ketika berpuasa.

Gus Baha mengatakan, ‘ihdina sirathal mustaqim shirathal ladzina an’amta ngalaihim’

Kalimat dalam Bahasa Arab ini jika diartikan kita tidak dapat sholeh tanpa meniru orang orang dulu dan kita tidak dapat baik tanpa meniru orang orang dulu.

“Sebab dalam Ayat tersebut Allah tidak mengatakan, ihdinash sirathal mustaqim tunjukan jalan yang benar yang lurus jalanMu. Tapi jalan mereka yang telah engkau beri nikmat rezeki” ujar Gus Baha menambahkan.

Baca Juga: Simak dan Cek Tata Cara Sholat Witir 1 Rakaat Beserta Bacaannya

Menurut Gus Baha ketika mengetahui cara pandang ulama dulu saat Ramadhan dapat membuat kita melihat dan mengetahui cara pandang yang benar.

Salah satunya ketika berpuasa merasa lapar, kita dapat mengetahui perasaan sakit orang miskin yang merasa lapar.

Hal yang lainnya yaitu menghargai makanan, ketika orang berpuasa sekaya apapun saat berpuasa akan merasa makanan adalah hal yang berharga.

Oleh sebab itu, mengetahui niat puasa sangat penting saat menjalani puasa.

Sebab niat itu yang menentukan harga dari amalan seseorang.

Baca Juga: Apakah Boleh Shalat Tarawih Sendiri di Rumah? Bacaan Tarawih dari Awal Sampai Akhir

Sebelum berpuasa maka harus niat dan diucapkan, dan dimantapkan didalam hati bahwa akan berpuasa hari ini.

Kemudian saat malam setelah buka melakukan introspeksi, apa yang kurang kemarin.

Setelah itu niat untuk memperbaiki dan meningkatkan amal sehingga mencapai nikmat yang hingga mencapai tingkat yang lebih baik.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah