Perintah yang pertama terkait dengan perjamuan malam terakhir, di mana Yesus berkata 'Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku'.
Yesus ingin para pengikutnya selalu merayakan kehadiran-Nya dalam Ekaristi. Mengenang Yesus dalam Ekaristi berarti bahwa Tuhan Yesus hadir 'di sini dan kini'.
Perintah untuk merayakan Ekaristi dan mengenang Yesus juga bermakna perintah untuk berbuat seperti apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita.
Hal ini berarti bahwa sebagai pengikut Yesus, umat Katolik hendaknya selalu berbuat baik dan mengampuni sesama, melayani siapa saja yang membutuhkan, memberi derma, dan sebagainya.
Perintah untuk menghidupi kasih persaudaraan erat dengan peristiwa pembasuhan kaki.
Seperti dikisahkan dalam Injil, pada perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Saat itu Ia bersabda, "Aku sudah membasuh kakimu. Hendaklah kamu saling membasuh."
Pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus merupakan lambang dari penebusan dan pengampunan dosa.
Maka karena manusia telah 'dibasuh' (diampuni dan ditebus) oleh Yesus, hendaknya manusia juga mengampuni sesama yang berbuat salah kepadanya dan senantiasa menghidupi kasih persaudaraan.