Ia kemudian meminta agar Rasulullah berdoa kepada Allah untuk menghentikan hujan. Alasannya karena hujan yang turun tersebut menyebabkan ternak mati dan menyulitkan perjalanan.
Lalu Nabi Muhammad SAW mengangkat kedua tangannya dan berdoa:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.
Setelah doa dipanjatkan oleh Rasulullah SAW, hujan pun berhenti dan matahari kembali bersinar cerah.
Hujan pada hakikatnya adalah rahmat dari Allah SWT kepada semua makhluk di dunia. Allah mengutus malaikat Mikail sebagai malaikat yang bertanggung jawab atas turunnya hujan.
Malaikat Mikail juga dikenal sebagai malaikat pembawa rezeki. Ia juga bertanggung jawab terhadap awan, angin dan juga tumbuhan.