PORTAL PURWOKERTO – Ramadhan telah berakhir, kini sudah memasuki bulan Syawal kalender Hijriyah.
Kapan bisa mulai puasa Syawal? Bolehkan puasa syawal tidak berurutan? Pertanyaan ini banyak menjadi pencarian publik. Simak penjelasannya pada artikel ini.
Kapan puasa Syawal bisa dimulai? Puasa Syawal merupakan puasa selama enam hari di bulan Syawal atau dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa sunnah ini bagi mereka yang mampu.
Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Syawal dan Tata Cara Melaksanakannya, Umat Muslim Wajib Tahu!
Seperti dikutip dari jabar.kemenag.go.id Agus Al Amin, calon penyulug Agama Fungsional Kecamatan Indihiang mengatakan jika puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilaksanakan selama enam hari. Namun, jika memiliki hutang puasa wajib, maka tunaikan hutang puasa wajib tersebut terlebih dahulu.
Agus mengutip Dari Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim, no. 1164)
terkadang ada hambatan yang membuat tidak bisa melaksanakan puasa Syawal di awal bulan. Alhasil, puasa Syawal baru bisa dilakukan setelah beberapa hari dan tidak berurutan.
Bolehkah puasa Syawal dilaksanakan tidak berurutan?
Dikutip Portal Purwokerto dari Portal Jember pada artikel berjudul “Bolehkan Puasa Syawal Tidak Berurutan? Berikut Penjelasannya Sesuai Sunnah Lengkap dengan Niat”, ini penjelasan tentang boleh tidaknya puasa Syawal dilakukan secara tidak berurutan.
Tanggal dimulai puasa Syawal
Puasa Syawal bisa dimulai satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri, atau pada 2 Syawal. Sehingga pada Syawal 1443 H, bisa dimulai pada tanggal 3 Mei 2022.
Imam Nawawi, ulama Syafi'iah menyatakan jika puasa Syawal disunnahkan dilakukan secara berturut-turut selama 6 hari di awal bulan Syawal. Artinya, puasa Syawal dilakukan pada 2-7 Syawal secara berurutan.
Bagaimana jika puasa Syawal tidak berurutan bolehkah? Jawabannya, puasa Syawal boleh dilakukan secara tidak berurutan.
Diperbolehkan, apalagi bagi orang yang wajib puasa qadha, karena harus diutamakan membayar puasa wajib terlebih dahulu, selanjutnya baru melaksanakan puasa sunnah Syawal.
Sehingga puasa Syawal enam hari masih bisa dilakukan kapan saja tanpa berurutan selama masih ada di dalam bulan Syawal. Bisa di pertengahan atau di akhir bulan Syawal. Meskipun akan lebih baik dilaksanakan secara berurutan.
Baca Juga: 3 Keistimewaan Menikah di Bulan Syawal, Bagian Sunnah Rasulullah
Apabila ingin melaksanakan puasa Syawal, simak niat puasa Syawal yang dibaca pada malam sebelunya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
“Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa Syawal jika dibacakan pada pagi di hari yang sama:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
"Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah SWT,”
Demikian waktu puasa Syawal bisa dimulai dan bisakan puasa Syawal dilaksanakan dengan tidak berurutan.***(Farhan Alam/Portal Jember)