Catcalling sendiri bukanlah sebuah pujian namun menjurus pada perilaku sebuah pelecehan seksual.
Dilansir oleh Portal Purwokerto dari laman Regain.us terdapat beberapa tipe catcalling, tetapi terdapat ada dua yang paling sering dilakukan oleh pelaku catcalling.
Baca Juga: Klasemen Piala AFF U-19 2022 untuk Grup A dan B, Garuda Muda Incar Kemenangan Telak Malam Ini
Tipe catcalling yang pertama adalah siulan dengan nada menggoda dan yang kedua adalah pujian yang berbau seksual dan menggoda.
Pelecehan ini bisa dilakukan dari jarak dekat, ketika korban dan pelaku berada di tempat yang sempit seperti gang, di tempat yang sepi, ketika jumlah korban lebih sedikit dari pelaku atau dilakukan oleh seseorang yang sedang menyetir.
Catcalling sendiri tidak harus menggunakan bahasa kasar atau dianggap cabul atau menyinggung.
Baca Juga: LIVE SCORE Piala AFF U-19 2022 Hari Ini Grup A: Indonesia vs Brunei serta Myanmar vs Thailand
Karena terkadang fenomena catcalling ini pun bisa bersifat fisik atau seksual dan lebih sering dilakukan ketika laki laki berada dalam kelompok daripada ketika mereka sendirian.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, perempuan juga bisa menjadi pelaku. Namun praktik ini biasanya lebih diasosiasikan dengan laki laki.
Bahkan beberapa perempuan pun dilaporkan pernah mengalami pelecehan ini ketika masa anak anak dan dewasa.