Di Mesir, peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW identik dengan permen dan segala hal yang manis dan menyenangkan.
Bahkan ada tradisi membuat permen boneka (Arouset El-Moulid) dan permen yang menggambarkan sultan berada di atas kuda. Semuanya terbuat dari permen.
Festival Maulid Nabi di Mesir juga seringkali dikaitkan dengan dikaitkan dengan aliran Sufi Islam. Diantaranya membaca puisi Qasidah Burda yang dibacakan untuk memuji Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: YA KHOIRO MAULUD Lirik Latin dan Arti untuk Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Di Sudan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan berzikir, lalu membaca riwayat Nabi Muhammad SAW dalam kitab Barzanji.
Muslim di Sudan juga mengadakan ceramah, dan diakhiri dengan makan bersama. Peringatan Maulid Nabi di negara ini biasanya dilakukan di lapangan besar.
Di Maroko, Maulid Nabi dianggap sebagai hari besar Islam yang ketiga setelah Idulfitri dan Iduladha.
Di kalangan sufi, syair mistis dan prosesi para darwis yang menari dilakukan pada saat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.