Bulan Ramadhan, bulan dilipatgandakan pahala dan bulan diampuninya dosa-dosa.
Beribadah sunnah di bulan ini pahalanya sama dengan mengerjakan pahala ibadah wajib. Kemudian Allah juga memberikan kemuliaan berupa tiga hal yaitu 10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua adalah ampunan, dan 10 hari terakhir adalah terbebas dari api neraka.
Dan dibulan ini ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Jika melihat istilah saya pada tulisan bagian pertama, Ramadhan adalah bulan obral pahala, Ramadhan is Great Sale.
Maka, siapa yang tak ingin menyiakan bulan penuh rahmat itu? Karenanya, sedini mungkin kita melakukan persiapan untuk menyambut Ramadhan.
Persiapan itu alangkah baiknya dimulai dari bulan Rajab, bulan yang juga merupakan salah satu bulan yang Allah muliakan.
Mengapa ada hadist Nabi : “Allahumma ballighna fii Rajaba wa Syaban wa ballighna Ramadan”? Artinya : Ya Allah, sampaikan kami pada (bulan) Rajab dan Sya‟ban, dan sampaikan kami pada (bulan) Ramadhan.
Baca Juga: 20 Contoh Ceramah Singkat Ramadhan, Tidak Membosankan dan Bismillah Mudah Dipahami Saat Menyimaknya
Hal ini secara tersirat dimaksudkan agar kita mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan melakukan amalan ruhiyan sejak bulan Rajab tiba.
Amalan-amalan yang bisa dilakukan bisa berupa amalan yang bersifat fikriyah (pikiran/wawasan), jasadiyah (fisik), maupun ruhiyah (mental). Untuk persiapan fikiran, kita bisa menggali ilmu dengan membaca buku-buku tentang keutamaan Ramadhan dan buku lainnya yang memperluas wawasan.