Budaya dan Mitos Malam 1 Suro
Kalender Jawa pertama kali digunakan saat pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusuma di Kesultanan Mataram. Ia merupakan Raja ke-3 Kasultanan Mataram. Sejak saat itu, kalender jawa digunakan dan menyebar luas di tanah Jawa.
Pada malam 1 Suro, masyarakat Jawa melakukan ritual budaya yang diyakini. Salah satunya yakni Tapa Bisu.
Dalam Tapa Bisu, mereka yang melaksanakan ritual ini tidak berbicara selama ritual berlangsung dengan tujuan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Di Yogyakarta, kirab gunungan tumpeng dilakukan saat malam 1 Suro. Sebagian masyarakat Jawa jugal melaksanakan sedekah bumi dan sedekah laut.
Diyakini, pada malam tersebut, kekuatan mistis sangat kuat. Bahkan, kerap disebut sebagai malam sakral dan spiritual.
Tak sedikit masyarakat Jawa yang percaya bahwa pada malam tersebut, gangguan makhluk halus semakin kuat.
Namun, bagi sebagian masyarakat lainnya, malam 1 Suro hanyalah malam biasa sebagai pertanda bahwa tahun telah berganti.***