3 Referensi Ceramah Singkat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW Menyentuh Hati dan Penuh Cinta

- 23 September 2023, 20:27 WIB
Contoh Ceramah Singkat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW Menyentuh Hati dan Penuh Cinta .*
Contoh Ceramah Singkat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW Menyentuh Hati dan Penuh Cinta .* /Pixabay/Mohammad Sheyriyar Shah

Maulid Nabi adalah saat yang tepat untuk merenungkan dan menerapkan ajaran-ajaran beliau dalam hidup kita. Semoga kita semua menjadi umat yang lebih baik dan mengikuti jejak teladan Nabi Muhammad SAW.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Referensi Ceramah Singkat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW 2023

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang berbahagia ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang dimuliakan Allah.

Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan manusia, karena pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang merupakan rahmat bagi alam semesta. Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Melalui beliau Allah SWT menunjukkan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini marilah kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid, majelis ta'lim dan tempat-tempat lainnya dengan tujuan menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah saw. Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya.

Sedangkan Nabi SAW, lebih utama dari kita, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6: النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ

Artinya: Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri. (QS Al-Ahzab: 6)

Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah SAW. dan mencintainya, melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri. Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.

Halaman:

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah