Network
PORTAL PURWOKERTO - Tanggal 18 Desember 2023 hari apa ada apa? memperingati apa, peristiwa penting apa terjadi pada hari Senin.
Ada peristiwa penting apa pada tanggal 18 Desember 2023 yang jatuh pada hari Senin hari pertama pekan ke tiga di bulan Desember 2023 dikenal sebagai hari Bahasa Arab Sedunia.
Mengapa pada tanggal 18 Desember 2023 dua hari lagi dari hari ini Sabtu dijadikan sebagai Hari Bahasa Arab Sedunia. Mungkin banyak yang baru tahu ternyata bahwa ada Hari Bahasa Arab Sedunia
Alasan mengapa tanggal 18 Desember dipilih sebagai tanggal sebagai peringatan hari Bahasa Arab Sedunia ini sejarahnya.
Dimulai di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dimana bahasa Arab oleh berbagai bangsa diakui sebagai bahasa Internasional atau bahasa resmi Internasional pada tanggal 18 Desember tahun 1973.
tanggalBaca Juga: Logo Peringatan Hari Ibu 2023 PNG, INI Asal Usul Sejarah Hari Ibu Nasional Tanggal 22 Desember 2023
Dikutip dari konten Tiktok @yukbicaraArab meskipun sudah diresmikan sejak tahun itu 1973 jika peringatan Bahasa Arab pada 18 Desember, akan tetapi UNESCO memperingatinya baru pada tanggal 18 Desember tahun 2010.
Unesco sendiri menyebut Hari Bahasa Arab Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 18 Desember sejak tahun 2012
Tanggal ini menandai hari pada tahun 1973 ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui bahasa Arab sebagai bahasa resmi keenam Organisasi tersebut.
Bahwa Bahasa Arab menjadi salah satu tiang keanekaragaman budaya umat manusia.
Bahasa Arab juga salah satu bahasa paling banyak digunakan di dunia.
Baca Juga: Tanggal 17 Desember 2023 Memperingati Hari Apa Bagi Laki Laki Viral TikTok, Cek Informasinya
Bahasa Arab dipergunakan setiap hari oleh lebih dari 400 juta orang.
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay menyebut jika pada Hari Bahasa Arab Sedunia menekankan urgensi untuk memperingati dan menghargai kekayaan bahasa dan budaya Arab sebagai sarana untuk
memperkuat pemahaman dan kerjasama antarbangsa.
Pada Hari Bahasa Arab Sedunia Senin 18 Desember 2023, UNESCO mendorong semua orang untuk merayakan tidak hanya bahasa, tetapi juga budaya, dan lebih luas lagi, menekankan pentingnya perspektif yang beragam sebagai harta tak ternilai dan prasyarat mendasar bagi perdamaian abadi.***
