Menjadi Khatib untuk Pertama Kali? Ini Panduan untuk Menyampaikan Khutbah Jumat yang Menarik!

- 30 Mei 2024, 22:00 WIB
Menjadi Khatib untuk Pertama Kali? Ini Panduan untuk Menyampaikan Khutbah Jumat yang Menarik!
Menjadi Khatib untuk Pertama Kali? Ini Panduan untuk Menyampaikan Khutbah Jumat yang Menarik! /Lasti Martina/Portal Purwokerto/Dall-E

PORTAL PURWOKERTO - Khatib dalam sholat Jumat merupakan unsur penting yang tidak boleh dilewatkan. Khatib adalah panggilan bagi orang yang melakukan khutbah atau ceramah. Dalam sholat Jumat, khutbah merupakan salah satu rukun yang wajib ada.

Khutbah Jumat merupakan momen penting bagi umat Islam untuk berkumpul, mendengarkan nasihat, dan memperkuat iman. Bagi khatib, tugas menyampaikan khutbah yang bermakna dan menyentuh hati adalah tanggung jawab besar.

Dalam membacakan khutbah, setidaknya ada lima hal yang harus ada, yaitu membaca pujian kepada Allah SWT, membaca sholawat nabi, membaca wasiat takwa, membaca sepenggal ayat Al-Qur'an dan membaca doa untuk kaum muslimin dan muslimat.

Membaca khutbah Jumat tidak perlu berlama-lama. Khutbah selama 5-7 menit saja sudah cukup. Bila lebih dari 10 menit tentu jemaah dapat bosan, bahkan mengantuk.

Baca Juga: Ini Contoh Khutbah Idul Adha 1444 H Hari Ini 29 Juni 2023, Peristiwa Besar Dibalik Ibadah Haji Menyentuh Hati

Pertama kali menjadi khatib tentu bukan hal yang mudah. Untuk menarik perhatian jemaah, tentu ada hal-hal yang dapat dilakukan. Panduan menjadi khatib diantaranya adalah:

1. Memilih Tema yang Relevan

Langkah pertama adalah memilih tema yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan jamaah. Pertimbangkan isu-isu aktual, tantangan yang dihadapi umat, atau nilai-nilai Islam yang ingin ditekankan.

Sebagai seorang khatib yang juga perlu dipahami adalah memberikan tema khutbah sesuai dengan konteks waktu dan tempat.

2. Mencari Bahan dan Referensi

Setelah memilih tema, khatib perlu mencari bahan dan referensi yang terpercaya. Al-Quran, hadits, kitab ulama, dan sumber-sumber kredibel lainnya dapat menjadi panduan dalam menyusun materi khutbah.

Sumber utama dari khutbah adalah Al Quran. Kemudian untuk mencari penguat dari ayat Quran tersebut, dapat mencuplik hadis. Pastikan yang disampaikan merupakan hadis asli dari sumber terpercaya dan bukan hadis maudhu atau palsu. 

3. Menyusun Struktur Khutbah yang Jelas

Khutbah yang baik memiliki struktur yang jelas dan mudah dipahami. Struktur umum khutbah Jumat terdiri dari:

Muqoddimah: Membuka khutbah dengan pujian kepada Allah SWT, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan doa untuk keselamatan umat.
Khutbah Pertama: Menyampaikan tema utama khutbah dengan penjelasan yang rinci dan contoh-contoh yang relevan.
Jeda: Memberikan waktu bagi jamaah untuk merenungkan isi khutbah pertama.
Khutbah Kedua: Menyampaikan nasihat dan pesan moral yang berkaitan dengan tema khutbah pertama.
Penutup: Mengakhiri khutbah dengan doa dan harapan baik bagi jamaah.

4. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Menarik

Perhatikan dan pertimbangkan latar belakang jemaah, termasuk latar belakang adat, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan dalam menggunakan bahasa. Bila salah, bisa jadi pesan yang disampaikan tidak dimengerti oleh jemaah.

Jangan lupa untuk menyampaikan khutbah dengan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan sesuai dengan tingkat pendidikan jamaah.

Hindari penggunaan istilah-istilah yang rumit dan jaga agar penyampaiannya tidak monoton. Gunakan contoh, kisah, dan ilustrasi yang menarik untuk membuat khutbah lebih hidup dan berkesan. Bila perlu, penggunaan anekdot untuk membuat suasana lebih hidup.

Baca Juga: Cara Membaca Bacaan Talbiyah Haji, Ini Maksud, Arti dan Hukum Melafazkan

5. Menjaga Sikap dan Penampilan

Khatib perlu menjaga sikap dan penampilan yang sopan dan berwibawa saat menyampaikan khutbah. Berbicaralah dengan suara yang jelas dan lantang, jaga kontak mata dengan jamaah, dan tunjukkan gestur tubuh yang positif.

6. Menyempatkan Waktu untuk Berlatih

Sebelum menyampaikan khutbah di hadapan jamaah, luangkan waktu untuk berlatih terlebih dahulu. Hal ini akan membantu khatib dalam menyampaikan khutbah dengan lebih lancar, percaya diri, dan tepat waktu.

7. Mencari Masukan dan Saran

Setelah menyampaikan khutbah dan melakukan sholat Jumat, khatib dapat meminta masukan dan saran dari jemaah. Hal ini penting untuk membantu khatib dalam meningkatkan kualitas khutbahnya di masa depan.

Sebagai seorang khatib, sebaiknya mampu membangkitkan semangat keimanan, mendorong jamaah untuk beramal saleh, dan membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka.***

Editor: Lasti Martina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah