Mommy ASF Dapat Julukan The Real Kinan: Ceritanya Beda, Tolong Jangan Ungkit Masa Lalu

30 Desember 2021, 11:00 WIB
Mommy ASF Tegaskan Layangan Putus Series Berbeda dengan Ceritanya: Jangan Ungkit Masa Lalu, Saya Sudah Move On /Instagram ecaprasetya/

PORTAL PURWOKERTO - Mommy ASF, penulis buku novel Layangan Putus kembali menegaskan jika Layangan Putus the series adalah adaptasi dan terinspirasi, bukan cerita asli.

Karena itu kala ia mendapatkan julukan sebagai the real Kinan, salah satu kaakter dalam Layangan Putus, Mommy ASF kembali menegaskan jika kisah yang sebenarnya bukan seperti yang ada di series.

Hanya garis besarnya saja yang jadi konflik utama cerita, namun detail dan lainnya pada Series Layangan Putus berbeda dengan kisah aslinya.

"Udahan yuk ngulik-ngulik yang lalu-lalu. Nikmatin karya yang udah ada aja silakan.. Tapi jangan disentil-sentil lagi ah yang dulu. Sekarang sudah sama-sama move on dan insyaAllah menjaga hubungan baik dengan siapapun," ujarnya dalam IG @ecaprasetya.

Baca Juga: Biodata Putri Marino Lengkap, Pemeran Kinan Layangan Putus, Istri Chicco Jerikho dan Berdarah Italia

Meski demikian Cappadocia merupakan salah satu impian Mommy ASF yang belum tercapai hingga saat ini.

Sejak viral banyak yang menawarinya berlibur ke Cappadecia. Hanya saja ia mengaku belum ada waktu lebih untuk datang ke sana.

Apa itu Cappadocia?

Di masa sekarang, Cappadocia merupakan daerah destinasi wisata yang membentang dari Kayseri barat ke Aksaray (sekitar 150 kilometer).

Baca Juga: Profil Biodata Thitiphan Puangchan, Nomor Punggung 8 Timnas Thailand, Instagram, Umur, Sudah Menikah?

Cappadocia merupakan salah satu destinasi wisata terkenal dan menjadi salah satu tujuan favorit. 

Situs tersebut merupakan rumah bagi sejumlah besar gereja dan tempat tinggal dari batu.

Melansir Daily Sabah, 26 Desember 2021, Cappadocia sangat terkenal dengan lanskap geologisnya berupa perbukitan batu dengan formasi unik mirip sarang lebah.

Baca Juga: Nomor Punggung 28 Timnas Indonesia Milik Dewa, Ini Biodata Alfeandra Dewangga Lengkap

Ahli geologi mengatakan wilayah Cappadocia terbentuk 60 juta tahun yang lalu akibat erosi lapisan lunak lava dan abu dari Gunung Erciyes, Gunung Hasan, dan Gunung Gullu.

Cappadocia juga dikenal sebagai pusat kerajinan tangan Turki. Hasil kerajinan tangan yang terkenal dari tempat ini yaitu karpet, keramik, dan ukiran batu onyx.

Salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan lanskap geologis Cappadocia adalah dengan mengamatinya dari langit, menggunakan balon udara.

Hal itu membuat para penumpang dapat menikmati keindahan lanskap tersebut seutuhnya, baik dari ketinggian maupun dari jarak dekat.

Baca Juga: Apakah Ricky Zainal Sosok Aris dalam Layangan Putus WeTV? Karya Mommy ASF yang Berkisah tentang Perselingkuhan

Penerbangan balon udara biasanya berlangsung antara 45 menit hingga satu jam.

Adapun kapasitas penumpang yang bisa diangkut satu balon udara antara 16, 20, atau 24 orang termasuk juru mudi.


Penumpang akan dibawa terbang di atas jaringan Lembah Kizilcukur, Lembah Gulludere, Lembah Meskender, dan Lembah Cinta, yang membentang antara desa Goreme dan Cavusin.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler