Acara Malam Tirakatan Bisa Diakhiri dengan Nonton Film Perjuangan Ini Nih!

16 Agustus 2023, 19:58 WIB
Acara Malam Tirakatan Bisa Diakhiri dengan Nonton Film Perjuangan Ini Nih! /Youtube @TemataStudio

PORTAL PURWOKERTO - Acara Malam Tirakatan 17 Agustus memang menjadi acara yang istimewa. Pasalnya, di berbagai pelosok desa tradisi memperingati detik-detik merdekanya bangsa Indonesia ini diperingati dengan penuh syukur.

Biasanya, Malam Tirakatan diisi dengan doa penuh syukur atas kemerdekaan Indonesia yang diisi oleh pemuka agama, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng atau makan bersama. Acara Malam Tirakatan biasanya dimulai setelah setelah salat Isya atau sekitar pukul 19.00 atau 19.30.

Setelah doa dan makan bersama, biasanya Malam Tirakatan bisa diisi dengan penampilan wayang kulit. Bila memiliki budget terbatas, maka menonton wayang kulit via Youtube bisa menjadi pilihan yang sama menariknya.

Baca Juga: LIVE Streaming Upacara HUT RI 17 Agustus 2023, Jangan Sampai Terlewat, Begini Langkah dan Cara Nonton Online

Namun dengan perkembangan zaman, kini kegiatan Malam Tirakatan bisa diisi dengan pemutaran film bertema perjuangan. Berbekal laptop, layar putih dan LCD, serta jangan ketinggalan kuota data, maka menonton layar lebar di halaman desa bisa dilakukan.

Film bertema perjuangan bangsa Indonesia baik zaman penjajahan maupun masa kini ternyata cukup banyak. Bahkan di Netflix, sebuah penyedia layanan streaming juga da beberapa film Indonesia unggulan bertema perjuangan bangsa Indonesia.

Film Bertema Perjuangan Bangsa Indonesia

1. Soekarno

Film besutan sutradara Hanung Bramantyo ini dibintangi oleh Ario Bayu sebagai Presiden Soekarno dan Maudy Ayunda sebagai Inggit Garnasih, istri pertama Soekarno. Film ini berdasarkan biografi presiden pertama Indonesia yang penuh dengan lika liku perjuangan dan juga percintaan.

Baca Juga: Contoh Teks Amanat Pembina Upacara 17 Agustus 2023 Lengkap

Film Soekarno Netflix

Film berdurasi 2 jam 22 menit ini cocok diputar pada saat Malam tirakatan karena penuh dengan unsur perjuangan dan juga nasehat-nasehat yang hingga saat ini bisa diaplikasikan pada generasi muda. 

Dengan menonton film Soekarno, masyarakat terutama generasi muda dapat memahami betapa beratnya perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Apalagi ketika kawan berbeda pendapat dan juga ada tujuan mulia yang harus diraih.

2. Kadet 1947

Sebenarnya ini adalah film paska kemerdekaan Indonesia. Berlatar belakang Agresi Militer Belanda, film ini berfokus pada perjuangan kadet (pelajar sekolah calon perwira angkaran udara) dari sekolah penerbang Angkatan Udara di Maguwo, Yogyakarta yang hendak menyelamatkan pesawat satu-satunya milik Indonesia dari tangan Belanda.

Film Kadet 1947 @CINEMA 21

Film ini selain bernuansa perjuangan juga diselingi berbagai kelucuan. Pasalnya, kadet yang berusaha untuk mempertahankan Indonesia kala itu tidak diizinkan untuk membawa pesawat dan senjata. Bahkan hanya diperbolehkan untuk membawa pesawat tiruan saja. 

Baca Juga: Semarak HUT RI ke-78, WOM Finance Purwokerto Donasikan Tempat Sampah

Tentu Kadet 1947 ini merupakan salah satu film perjuangan yang serius tapi juga santai dan benar-benar berlatar belakang sejarah. Beberapa nama yang disebutkan dalam film ini juga tidak asing lagi seperti Adi Sutjipto, yang kini dijadikan nama bandar udara Yogyakarta selain YIA.

 

3. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta

Menilik perjuangan raja-raja Jawa zaman dulu dapat tercermin salah satunya melalui film Sultan Agung. Film ini mengisahkan salah satu raja terbesar kerajaan Mataram Islam yang melawan penjajahan VOC.

FILM Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta Cineverse

Dikisahkan, Sultan Agung yang saat kecilnya bernama Raden Mas Rangsang dibesarkan dalam kehidupan rakyat jelata di sebuah padepokan. Kemudian setelah menjadi raja, ia memimpin pasukannya untuk menyerang Belanda di Batavia (sekarang Jakarta). Pasalnya, perusahaan dagang Belanda, VOC mengingkari perjanjian dagang dengan Kerajaan Mataram.

Namun, perang tersebut tidaklah mudah. Bahkan pasukannya mengalami kekalahan. Seperti sub judulnya, Tahta, Perjuangan, dan Cinta, film ini juga mengisahkan perebutan kekuasaan di Mataram Islam dan juga kisah cinta raja yang selain handal dalam sistem pemerintahan, juga piawai menulis karya sastra.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon 17 Agustus 2023 Gratis dan Keren, Jangan Sampai Ketinggalan Pasang Foto Profil di Medsos

4. Tjoet Nja Dhien 

Film klasik dalam dunia perfileman Indonesia ini disebut pada tahun 1988. Mengisahkan tentang perjuangan salah satu pahlawan nasional asal Aceh Cut Nya Dien dalam melawan pemerintahan Hindia Belanda di tahun 1878 saat dirinya belum berusia 20 tahun. 

Tjoet Nja Dhien.

Tjut Nyak Dien dikenal terlalu bersikeras pada pendiriannya untuk berperang tanpa kompromi melawan Belanda. Suami pertamanya Ibrahim Lamnga tewas di tangan penjajah. Perempuan yang dikenal pintar, cantik, dan masih berdarah biru ini kemudian menikah lagi dengan suami keduanya yaitu Teuku Umar. 

Sepasang pejuang dan pasukannya ini sangat ditakuti oleh Belanda. Bahkan semangat mereka diakui dapat membakar semangat warga Aceh lainnya. Christine Hakim berperan sangat apik mulai dari saat Cut Nyak Dien muda hingga tua dan meninggal. 

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Ikut Upacara HUT RI 17 Agustus di Gunung Andong Magelang, Ada Pembentangan Bendera 78 M

5. Sang Kiai

Film bertema perjuangan yang satu ini berlatar pada masa penjajahan Jepang. Ketika itu masyarakat Indonesia dilarang untuk mengibarkan bendera dan memutar lagu Indonesia Raya. Jepang bahkan memaksa masyarakat untuk melakukan Sekirei. Gerakan membungkukkan badan ke arah utara (negeri Jepang) dengan maksud penghormatan kepada Kaisar (Tenno Heika).

FILM Sang Kyai Nettv

Namun, seorang kiai bernama KH Hasyim Asyari menolak melakukan Sekirei karena menyimpang dari akidah agama Islam. Karena tindakan berani itu, KH Hasyim Asyari ditangkap Jepang. Salah satu santri KH Hasyim Asyari, Harun (Adipati Dolken), menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. ***

Editor: Lasti Martina

Tags

Terkini

Terpopuler