Review Film Badarawuhi dan Sinopsis, Benarkah Mirip KKN di Desa Penari? Simak Sejarah dan Mitos Badarawuhi

13 April 2024, 00:06 WIB
Review Film Badarawuhi dan Sinopsis, Benarkah Mirip KKN di Desa Penari? Simak Sejarah dan Mitos Badarawuhi /instagram @kknmovie/

PORTAL PURWOKERTO - Usai lebaran, berbagai film horor mulai bertebaran di bioskop Indonesia, Badarawuhi adalah salah satunya. Film yang merupakan prekuel dari KKN di Desa Penari ini mengisahkan tentang teror Badarawuhi di masa lampau, jauh sebelum mahasiswa KKN di Desa Penari datang.

Karakter Badarawuhi yang diperankan oleh Aulia Sarah pun diceritakan dalam film sebagai siluman ular yang siap mencari pengikut, yang disebut sebagai dawuh. Badarawuhi pun mengincar sejumlah perempuan yang bisa ia jadikan pengikutnya dan terus menari.

Kisah Badarawuhi bermula dari KKN sejumlah mahasiswa di desa terpencil. Kemudian beberapa mahasiswi pun mendapatkan teror, salah satunya akan dijadikan sebagai dawuh dari Badarawuhi.

Salah satu karakter yang diteror oleh Badarawuhi adalah Mila, ia pun sempat berada di alam lain dan melihat dawuh-dawuh lain yang telah 'diikat' oleh Badarawuhi.

Ketegangan kian menjadi kala Mila berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri dari cengkeraman Badarawuhi.

Upaya Mila nyaris berhasil, namun ia tetap mendapatkan sejumlah teror dari Badarawuhi. Bisakah ia kembali ke dunia nyata dan hidup tenang tanpa teror dari Badarawuhi?

Baca Juga: Review Film Siksa Kubur Joko Anwar, Kisah Berbagai Dosa di Dunia untuk Ingatkan Manusia, Benarkah Sita Mati?

Siapa Sebenarnya Badarawuhi?

Badarawuhi merupakan sosok legenda yang konon merupakan salah satu prajurit Nyi Roro Kidul di kerajaan ghaib Pantai Selatan.

Sejumlah penonton mengira, film Badarawuhi akan mengupas tuntas sejarah Badarawuhi terkait darimana ia berasal dan apa yang menyebabkan Badarawuhi mengincar sejumlah dawuh.

Namun kisah sejarah Badarawuhi tidak dijelaskan secara detail di dalam film ini.

Kisah lain menyebut, Badarawuhi juga sempat merasuki Ratna Narekh, murid dari ksatria Rangda di masa Kerajaan Kediri.

Ratna Narekh melarikan diri dari Kediri menuju sebuah desa agar terhindar dari wabah, setelah menjadi pimpinan di desa tersebut ia menjadi arogan karena kesaktiannya dan menantang lelembut dengan mengadakan pertunjukan tari.

Sejumlah penari pun dirasuki oleh lelembut yang berpakaian hijau, seperti pakaian prajurit kerajaan Pantai Selatan.***

 

 

 

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler