Kemudian kakek dan cucunya tersebut menyusul di belakang Kulfi lalu meminta maaf karena telah mengambil harmonika milik Sikander.
Anak tersebut meminta Sikander untuk memainkan harmonikanya, semua orang pun lalu berkumpul setelah mendengar suara merdu dari harmonika yang dimainkan Sikander.
Sikander kemudian memberikan harmonikanya pada cucu dari kakek tersebut. Sikander mengucapkan terima kasih pada Kulfi karena telah mengembalikan kenangan masa kecilnya.
Pada saat yang bersamaan, Sikander menerima sebuah panggilan telepon dari dokter yang menangani penyakitnya.
Sang dokter memberitahukan pada Sikander bahwa usianya hanya tersisa 30 hari lagi, Kulfi yang berada di sisi Sikander tampak begitu terkejut mendengar percakapan mereka.
Kulfi segera memeluk Sikander dan menangis. Kemudian Sikander mencoba untuk menenangkan dan menjelaskan pada Kulfi agar selalu menerima kenyataan.
Di dalam rumah petak, Sikander terlihat sedang memandangi foto dirinya bersama Kulfi dan Amyra. Lovely tiba-tiba datang dan memeluk Sikander sambil menangis.
Lovely lalu mengajak Sikander segera pergi ke luar negeri untuk mencari dokter terbaik, namun Sikander menolaknya dengan mengatakan sudah tidak ada lagi waktu baginya.