Hingga lahirlah Sunja, sebagai seorang gadis muda, Sunja memiliki binar di matanya dan diasuh oleh orang tuanya yang sangat mencintainya.
Tetapi bagian awal cerita ini menggambarkan satu contoh dari judul simbolisnya yaitu permainan Pachinko.
Dalam kehidupan nyata, Pachinko adalah permainan seperti judi dengan menggunakan mesin pinball yang sering dicurangi, sehingga sulit untuk menang bagi yang memainkannya.
Namun tetap saja orang-orang terus bermain Pachinko dan berjudi, berharap nasib tersenyum menguntungkan mereka.
Dalam kisah ini, Pachinko mewakili bagaimana tidak ada sesuatu pun dalam hidup yang terjamin, hidup seperti judi.
Kehilangan membuat Sunja harus bekerja di bisnis keluarga di Korea yang diduduki Jepang, dan dari sana, jalannya yang tidak terduga mulai terungkap.
Kisah Sunja remaja ini berada diperiode waktu Korea yang bergolak dalam konflik. Antara 1910 dan 1945, dimana Jepang menjajah Korea, mengambil tanah dan menekan budaya Korea melalui undang-undang dan aturan militer.
Masa itu dilarang untuk berbicara bahasa Korea di sekolah atau mengajar dari teks yang tidak disetujui.