Network
PORTAL PURWOKERTO - Foto asli KKN di Desa Penari 2009 lalu kini banyak membuat banyak orang penasaran.
Sebuah foto yang memperlihatkan wajah pria di depan tempat wisata pun pernah beredar pada 2019.
Foto tersebut berlokasi di Rowo Bayu, wilayah Banyuwangi. Meski demikian, usai ditelusuri oleh beberapa influencer, lokasi Rawa Bayu bukanlah lokasi KKN Desa Penari yang sebenarnya.
Usai Rowo Bayu, desa Dukuh Glagah Banyuwangi juga menjadi salah satu perhatian.
Berikut ini foto viral yang sempat beredar di media sosial pada 2019 lalu:
Foto ini sempat beredar dan membuat banyak orang mengira bahwa pria yang berdiri di depan gapura itu adalah Bima.
Namun Simple Man, penulis kisah KKN di Desa Penari sudah melakukan klarifikasi.
Melalui Podcast Raditya Dika, ia mengatakan jika foto tersebut bukanlah Bima.
Banyak yang mengaitkan foto dengan kisahnya karena lokasi diduga sangat mirip.
Sementara itu, dikutip dari kanal youtube LSAP Banyuwangi, tahun 2009 di Dukuh Glagah sempat ada KKN dengan belasan rombongan mahasiswa.
Baca Juga: Tiket KKN di Desa Penari Semarang, Harga dan Jadwal Bioskop Semarang
Para mahasiswa tersebut ditempatkan di sebuah rumah kosong dan disekat sebagai tempat tinggal sementara.
Salah seorang sesepuh desa Glagah, Sanusi menyebutkan jika mahasiswa yang menjadi peserta KKN di desa memiliki tabiat yang kurang sopan.
Kala itu banyak yang tidak sopan dan tidak percaya dengan adat istiadat. Sehingga tak sedikit yang mengalami kesurupan saat KKN dilakukan.
Baca Juga: Kisah Nyata KKN di Desa Penari Bikin Bergidik, Dusun Darungan Sempat Diburu Youtuber Gegara Ini
Baca Juga: ALAS GUMITIR KKN di Desa Penari di mana? 5 Cerita Horor dari Hutan yang Diduga Lokasi Film Ini
Beberapa lokasi yang ada di desa Dukuh Glagah seperti hutan larangan Cempaka Putih dan Sendang Kamulyan terlihat mirip dengan cerita KKN di Desa Penari.
Selain desa Dukuh Glagah dan desa Kemiren, salah satu desa yang jadi sorotan adalah Dusun Darungan yang masih berada di wilayah Banyuwangi.
Beberapa hal yang jadi sorotan oleh warganet adalah adanya kemiripan tempat-tempat mistis yang disebut oleh sang penulis, Simple Man.
Salah satu ciri khususnya adalah hutan angker, tapak tilas atau lokasi pemakaman yang terlarang, dan adanya sendang atau sumber mata air yang dikeramatkan.
Pada kisah KKN di Desa Penari, Bima dan Ayu memiliki program kerja yang ditentang oleh warga karena hendak mendirikan rumah bibit di wilayah Tapak Tilas.
Baca Juga: UNTAG Banyuwangi, Disebut-sebut Asal Kampus KKN Desa Penari! Benarkah? Simak Cerita Lengkapnya!
Sementara program kerja Nur adalah membuat saluran air dari sendang. Namun ternyata Nur mendapatkan peringatan bahwa ada sendang yang tak boleh didekati sama sekali.
Makam dan permakaman orang di wilayah Desa Darungan cukup terpencil dan sangat jauh.
Meski demikian, lokasi pemakaman terletak cukup jauh dari hunian warga.
Namun kini hunian yang berupa perumahan tersebut sudah cukup lama ditinggalkan oleh warganya.
Hunian tersebut merupakan perumahan dari perkebunan Rowo Bayu dan sudah ditinggalkan warga sejak 12 tahun lalu.
Di dekat Desa Darungan ada sebuah sendang dan sendang ini pun dikaitkan dengan kisah KKN di Desa Penari.
Ada salah satu sendang yang tak boleh didekati oleh warga karena diduga ada ular yang sangat besar di dasar sendang tersebut.
Sebuah coretan juga dikaitkan dengan karakter Pak Prabu yang merupakan kepala Desa yang ada di kisah KKN di Desa Penari.
Selain Desa Darungan, Desa Kemiren yang merupakan desa wisata adat Osing Banyuwangi juga merupakan salah satu lokasi yang dianggap sebagai Desa Penari.
Beberapa kemiripan yang ada diantaranya adalah rumah yang masih terbuat dari bambu, jalan setapak, makam mbah buyut Chili dan warga masih mandi di bilik air.
Baca Juga: Lokasi Asli Tapak Tilas KKN di Desa Penari Ditemukan, Warganet Telusuri Lewat Google Earth
Meski demikian, salah satu sesepuh Desa Dukuh Glagah Banyuwangi, Sanusi menyebut mahasiswa pernah melakukan KKN di tahun 2009 di lokasi Dukuh Glagah.
Para mahasiswa tersebut menurutnya kurang sopan dan tidak mengindahkan aturan adat di desa.
Dari belasan mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Dukuh Glagah, beberapa diantaranya mengalami kesurupan.
Kala itu salah satu sesepuh desa, Mbah Jaenuri masih hidup dan mengobati mahasiswa yang kesurupan dengan kopi hitam.
Baca Juga: Lahap, Wahyu Tak Sadar Makan Kepala Monyet, Buntut Motor Mogok dalam KKN di Desa Penari
Momentum ini mirip dengan salah satu adegan di kisah KKN Desa Penari saat Nur meminum kopi pahit namun ia malah tak merasakan pahit sama sekali.***
