Dia merupakan murid dari kesatria yang hidup di zaman Prabu Airlangga, yang ditaklukan oleh Mpu Barada.
Ratna Narekh memiliki lontar berisi ilmu Kadigjayaan, yang bisa digunakan untuk menaklukan para mahluk halus. Dengan ilmu itu, menjadikanya awet muda.
Suatu hari, Ratna Narekh mampir di Desa Wonokromo. Lurah desa tersebut meminta Ratna Narekh yang sangat cantik untuk menginap di rumahnya.
Malam harinya, sang lurah bersama dengan anak buahnya mengintip. Dengan kekuatannya Ratna Narekh membunuh sang lurah dan anak buahnya.
Baca Juga: Heboh Foto Asli KKN di Desa Penari 2009, Dukuh Glagah Banyuwangi Jadi Sorotan Usai Rowo Bayu
Menggantikan sang lurah, Ratna Narekh akhirnya diangkat menjadi lurah desa tersebut.
Akan tetapi, dia melanggar aturan di desa, jika tidak diperbolehkan menggelar tarian di sebuah pelataran yang digunakan untuk memuja Sanghyang.
Padahal di desa tersebut juga terdapat kolam sumber mata air yang menjadi pintu gerbang mahluk halus di utara Jawa.
Tempat tersebut yakni di lereng Gunung Raung dan dekat dengan alas Daha. Kolam air tersebut merupakan tempat pesinggahan Ratu Pantai Selatan.