Network
PORTAL PURWOKERTO - Nama Tugu Jogja, seringkali ketika berwisata di Yogyakarta lokasi ini menjadi titik kumpul untuk bertemu.
Nama Tugu Jogja dikenal juga sebagai nama PAL PUTIH. Orang biasa menyebutnya Tugu Pal Putih, padahal, kata "pal" sendiri sudah berarti tugu. Kata putih berasal dari warna dari tugu tersebut yang berwarna putih.
Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya.
Selain Tugu Pal Putih, tempat wisata Jogja yang ikonik ini juga sebenarnya bernama Tugu Golong Gilig.
Baca Juga: 10 Hotel Murah di Jogja Dekat Malioboro Budget di Bawah Rp500.000 per Malam
Tugu ini dibangun lebih dari 2 abad lalu, tepatnya pada tahun 1755 oleh raja pertama keraton Ngayogyakarta, Sultan Hamengkubuwono 1.
Oleh pendiri kraton Yogyakarta, tugu ini memiliki nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis(imajiner) menghubungkan Laut Selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi.
Sejak lama Tugu Jogja menjadi salah satu tempat favorit wisatawan untuk berfoto dan menunjukkan keberadaan di kota Jogja.
Di sekeliling Tugu Jogja telah dibuat pengaman melingkar sehingga pengunjung hanya bisa melihat dari jah, dan tidak menyentuhnya.
Baca Juga: Cari Wisata Pegunungan untuk Liburan Nataru, Mulai dari Bandung, Jogja sampai Bali
Bagi pesepeda, tidak jarang rombongan ini beramai-ramai berfoto dengan latar belakang Tugu Jogja. Bila cuaca cerah, di belakang Tugu Jogja dapat terlihat Gunung Merapi dengan jelas.
Ketika malam hari, hiasan lampu menambah semarak tugu Jogja dan merupakan spot foto yang sangat menawan.
Selain Tugu Jogja, ada beberapa tempat wisata Jogja yang ikonik dan hanya satu-satunya di Indonesia.
Baca Juga: Biaya Hidup di Jogja, Pekerja Cek Dulu UMP 2023 Yogyakarta dan UMK di Sleman, Bantul dan Lainnya
1. Gunung Merapi
Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Saat ini kondisi gunung tersebut berada di level 3 yang berarti tidak boleh ada kegiatan yang berjarak 5 km dari puncak gunung.
Namun, di sekitar gunung Merapi, wisatawan dapat mengunjungi beberapa tempat ikonik seperti rumah Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang tewas karena letusan tahun 2010.
Di rumah ini masih tersisa benda-benda yang terkena awan panas dalam kondisi aslinya.
Baca Juga: Laundry Jogja Ada Apa Saja, Ayo Cek 5 Laundry Kilat Pilihan di Sini!
Selain itu ada juga Bunker Kali Adem yang merupakan tempat bersejarah ketika dua orang relawan berlindung di tempat perlindungan bagi warga ini di tahun 2006 ketika Merapi memuntahkan laharnya.
Wisata Jeep Merapi juga jangan sampai terlewatkan bila berkunjung ke Gunung Merapi. Pasalnya, wisatawan akan diajak berkeliling dan menikmati keindahan Merapi.
2. Prambanan
Salah satu candi peninggalan wangsa Syailendra ini dibangun pada tahun 856 Masehi atau sekitar 1.166 tahun yang lalu.
Baca Juga: 4 Destinasi Wisata Jogja Terbaru yang Instagramable Mulai Dari yang Gratis Hingga Berbayar
Bangunan batu yang berisikan dewa-dewa Hindu ini kerap menjadi objek wisata dalam dan luar negeri.
Sendratari yang digelar di Prambanan menambah keindahan magis dari candi terbesar di Indonesia dan salah satu yang terindah di Asia Tenggara ini.
3. Kopi Joss
Di sekitaran Stasiun Tugu Jogja wisatawan dapat menemukan hidangan unik yang hanya ada di sini.
Kopi Joss adalah kopi panas yang setelah diseduh kemudian dimasukkan arang yang masih membara.
Hal ini menimbulkan sensasi gosong dan hangat yang dinikmati banyak orang. Wedhangan Kopi Joss biasanya baru buka ketika sore menjelang malam hari.
Salah satu pionir kopi joss adalah Lik Man. Wisatawan dapat mencari lokasi ini bila berkunjung ke Stasiun Tugu. Selain kopi, lokasi ini juga menawarkan berbagai makanan angkringan misalnya nasi kucing.
4. Makam Imogiri
Yogyakarta terkenal salah satunya karena merupakan satu-satunya kerajaan yang masih memegang tampuk pemerintahan di Indonesia.
Raja Jogja selalu menjadi pemimpin daerah setempat, yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Gubernur DIY dan KGPAA Paku Alam X sebagai Wakil Gubernur DIY.
Raja-raja dan kerabatnya dimakamkan di sebuah kawasan khusus yang disebut dengan Makam Imogiri.
Kompleks permakaman raja-raja Mataram Islam ini dibangun oleh Sultan Agung pada tahun 1632.
Situs permakaman ini memiliki tinggi sekitar 100 mdpl (di atas permukaan laut). Untuk mengunjunginya, wisatawan harus menapaki sekitar 410 anak tangga.
Makam-makam yang berada di sini berada di dalam cungkup-cungkup, masing-masing dengan gaya arsitektur yang bervariasi dan indah.
Ornamen khas tiap zaman terlihat. Begitu pula kekhasan ornamen ketika kerajaan berada di Solo ataupun setelah berpindah di Jogja.
Nama Tugu Jogja memiliki dua nama yaitu tugu Pal Putih dan Tugu Golong Gilig. Wisatawan dapat mengunjungi lokasi ini kapanpun dan menikmati tempat wisata Jogja yang ikonik.***
