Vaksinasi Massal di Dunia, Setitik Harapan di Tengah Kesuraman Covid-19

1 Januari 2021, 16:43 WIB
Ilustrasi vaksinasi covid-19. /pixabay.com/whitesession

PORTAL PURWOKERTO - Vaksinasi  dinilai menjadi  kemenangan global serta setitik harapan di tengah kesuraman akibat virus corona.

Vaksinasi menjadi harapan baru kehidupan global di awal 2021, setelah selama satu tahun penduduk dunia terkekang oleh pembatasan pembatasan sosial oleh kebijakan pemerintahannya.

Mengawali tahun 2021 Indonesia baru akan memulai mengambil kebijakan vaksinasi massal. Vaksinasi sebagai bentuk upaya pengendalian terjadinya wabah Covid 19, penyakit akibat virus corona SARS-CoV-2.

Upaya yang sama, sudah dan sedang dilakukan negara negara  di belahan dunia lain seperti Amerika Serikat, Eropa dan Afrika.

Setelah hampir satu tahun virus corona SARS-CoV-2 secara  global  telah menyebabkan 1.8 juta korban jiwa menulari  83 juta penduduk dan merusak  perekonomian dunia negara negara.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Tahun 2021 Akan Jadi Sejarah Bagi Bangsa Indonesia, Ada Apa ya?

Mengakhiri tutup tahun 2020 sejumlah negara  negara di benua Asia, Eropa, dan Amerika, memvaksinasi penduduk mereka, dengan vaksin buatan Pfizer/BioNTech.

Bahkan sebelumnya pada 30 Desember, Singapura menyuntikkan vaksin Pfizer pada kalangan petugas medis, dan menjadikannya salah satu negara di Asia Tenggara yang sudah mulai melakukan vaksinasi massal.

 Eropa, kawasan berpenduduk sekitar 450 juta orang, pada 27 Desember meluncurkan program penyuntikan besar-besaran di beberapa negara, termasuk Italia, Prancis, dan Jerman, dengan vaksin Pfizer/BioNTech.

 Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Sudah Sejak Dulu Gisel Lakukan Itu, Ini Sebab Gading dan Gisel Bercerai

Ketiga negara tersebut merupakan yang termasuk terdampak paling parah di Eropa dan dunia, dalam hal infeksi dan kematian akibat virus corona.

 Eropa menyusul Amerika Serikat dan Kanada yang sudah terlebih dahulu memulai gerakan inokulasi pada pertengahan Desember, dengan vaksin Pfizer, serta Inggris. AS kemudian juga menggunakan Moderna untuk mengimunisasi penduduknya.

 Inggris sendiri menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan vaksin Pfizer, yaitu pada awal Desember, namun bukan negara pertama yang menggelar vaksinasi massal pada penduduknya.

Baca Juga: Pria Asal Indonesia Ini Disebut Sebagai Pembawa Virus Corona ke Baijing China

Jauh sebelum itu, China negara pertama yang melaporkan kemunculan penyakit virus corona pada Desember 2019, juga menjadi negara pertama di dunia yang menyuntikkan vaksin dilansir dari Antara Jumat 1 Januari 2021.

China telah melakukan inokulasi vaksin COVID pada kalangan petugas medis dan pegawai perusahaan negara sejak Juli di bawah ketentuan penggunaan darurat.

Vaksinasi itu pun berlangsung sebulan setelah pemerintah China mulai memberikan vaksin eksperimental pada para anggota militernya.

Tidak jelas soal vaksin apa yang digunakan, namun China memiliki lima kandidat vaksin dalam pengujian klinis tahap ketiga, termasuk yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech dan Sinopharm.

Setelah China, Rusia awal Agustus menyetujui penggunaan vaksin buatannya, Sputnik V, kendati baru menyelesaikan fase I dan II uji coba pada manusia.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Baru di Beijing, China Sebut Karena Orang Indonesia

Di tengah kritik dari berbagai kalangan di dalam dan luar negeri, Rusia menyatakan Sputnik V aman digunakan dan mampu menghasilkan antibodi yang diperlukan dalam melindungi manusia dari virus corona.

Tak lama setelah persetujuan itu keluar, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu mulai memberikan vaksin pada orang-orang yang berisiko

tinggi. Pada saat yang sama, Rusia meluncurkan uji coba tahap akhir secara luas di ibukotanya, Moskow.

Di kawasan Timur Tengah, Bahrain, Arab Saudi, dan Israel menjadi negara-negara pertama yang memulai vaksinasi massal, masing-masing pada 16 Desember, 17 Desember, dan 20 Desember. Semuanya juga menggunakan Pfizer.***

 

 

 

Editor: Eviyanti

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler