Dua Bulan Pendiri Alibaba Jack Ma Menghilang dari Publik, Benarkah Meninggal Dunia?

5 Januari 2021, 09:07 WIB
Jack Ma dalam sebuah acara /

PORTAL PURWOKERTO - Miliarder Asia sekaligus Founder of Alibaba, Jack Ma menghilang sekitar dua bulan ini. Bahkan dikabarkan meninggal dunia.

Menghilangnya Jack Ma ini meicu banyak spekulasi terutama di tengah aturan tegas pemerintah China. Partai Komunis China (CCP) juga disoroti usai menghilangnya Jack Ma dari publik ini.

Di Twitter, Jack Ma tampak terakhir mencuit pada 10 Oktober 2020, terkait dengan dia yang diajak kerjasama untuk menjaga perubahan iklim di Bumi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Tunai Se-Indonesia Ke 24 Perwakilan Keluarga di Istana Negara

Jack Ma dikabarkan menghilang pada Oktober 2020 lalu di Shanghai. Saat itu, dia mengecam sistem regulasi China pada sebuah pidato, yang mengakibatkan penangguhan IPO senilai 37 miliar dolar AS atau setara Rp514 triliun, dari Alibaba’s Ant.

Dikutip Portal Purwokerto dari Pikiran Rakyat berjudul ‘Misteri Hilangnya Jack Ma, dari Pengekangan hingga Kabar Kematian’, jika menurut kabar dari Financial Times, Jack Ma seharusnya muncul dalam episode terakhir di sebuh acara TV pada bulan November lalu sebagai seorang hakim.

Namun, dilaporkan jika peran Jack Ma sebagai hakim telah diganti oleh orang lain.

Baca Juga: Diperiksa 11 jam, Nobu Pria Pemeran Utama Video 19 Detik Bersama Gisel, Meminta Maaf

Pada Senin, 4 Januari 2020 kepada Reuters seorang juru bicara Alibaba mengatakan jika ketidakhadiran Jack Ma karena adanya bentrok jadwal, namun ia menolak untuk berkomentar lebih lanjut.

Ketikdakhadiran Jack Ma selama 2 bulan mengundang berbagai spekulasi terutama di Twitter, media sosial yang diblokir di China.

Meski menjadi trending topik, nampaknya kabar tersebut justru meredam di daratan China, di mana banyak topik sensitif mendapatkan sensor pemerintah.

Baca Juga: Heboh Pengecatan Cabai Rawit Merah di Purwokerto, Kepala Desa Nampirejo Temanggung: Saya Minta Maaf

Pria berusia 56 tahun itu belum terlihat di depan umum setelah bersahutan dengan para pejabat China mengenai pidatonya pada bulan Oktober 2020.

Sementara media lainnya, Bloomberg menyebutkan, Ma disarankan untuk tetap di China sebelum meluncurkan penyelidikan anti-monopoli ke dalam Alibaba Group Holding pada Malam Natal.

Menurut Associated Press, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Partai Komunis untuk mengekang pengaruh perusahaan teknologi, saat mereka pindah ke sektor jasa keuangan pada saat Beijing berusaha mengurangi risiko keuangan.

Baca Juga: Berharap, Ada 10 Kyai Menjadi Penerima Vaksin Tahap Pertama, Ganjar: Kyai Jadi Contoh Nomor 1

Dengan hilangnya Jack Ma, muncul pula kabar simpang siur mengenai keberadaannya, bahkan sebuah kabar hoaks menyebar di media sosial Facebook.

Mediamass melaporkan, berita kematian pembisnis Jack Ma menyebar dengan cepat di media sosial Facebook dan memicu kekhawatiran para penggemarnya.

Dalam sebuah unggahan di Facebook menuliskan jika pada Minggu 3 Januari 2021 pebisnis Jack Ma telah meninggal dunia di Hangzhou, China.

Baca Juga: Skuad Bulu Tangkis Merah Putih Tetap Berlaga di Thailand Meski Kevin Sanjaya Positif Covid-19

Berita hoaks itupun kemudian mendapatkan bantahan keras dari pihak Alibaba melalui seorang juru bicara.

"Dia termasuk dalam daftar panjang selebriti yang menjadi korban tipuan ini. Dia masih hidup dan sehat, berhenti mempercayai apa yang Anda lihat di Internet," katanya.

Masih menjadi teka teki dimana Jack Ma ini berada. Hingga berita ini diturunkan masih belum ada kabar pasti mengenai keberadaan Jack Ma saat ini.*** (Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler