Diduga Karena Kecam Sistem Regulasi China, Pendiri Alibaba, Jack Ma Menghilang dari Publik

5 Januari 2021, 09:46 WIB
Jack Ma founder Ali Baba Group /Forbes

PORTAL PURWOKERTO – Pendiri marketplace Alibaba Jack Ma menghilang dari hadapan publik sekitar dua bulan ini. Partai Komunis China (CCP) disorot menjadi dalang hilangnya Jack Ma.

Pria berusia 56 tahun itu belum terlihat di depan umum setelah bersahutan dengan para pejabat China mengenai pidatonya pada bulan Oktober 2020.

Saat itu, Jack Ma mengeluh pada konferensi bisnis bahwa regulator China dan bank-bank yang dikelola pemerintah menghambat peluang. 

Baca Juga: Catat! Tanpa Potongan, Penyaluran Bantuan Tunai Se-Indonesia Tahun 2021 Ke Penerima Lewat Bank

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri,” kata Ma dalam pidatonya deperti dikutip Portal Purwokerto dari Pikiran Rakyat dengan artikel berjudul ‘Jack Ma Menghilang Usai Kritik Sistem Bank di China, Spekulasi Pengekangan Merebak’.

“Kita harus menyiapkan yang baru untuk generasi penerus dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem yang sekarang,” katanya.

Selanjutnya, pada November 2020, para pejabat di Beijing menegur Ma dengan menangguhkan penawaran umum perdana senilai  37 miliar dolar AS, dari Alibaba Ant Group, atas perintah langsung Presiden Xi Jinping, Wall Street Journal melaporkan. 

Baca Juga: Heboh Pengecatan Cabai Rawit Merah di Purwokerto, Kepala Desa Nampirejo Temanggung: Saya Minta Maaf

Jack Ma pun batal tampil di episode terakhir dari reality show Africa’s Business Heroes. Kehadirannya digantikan oleh co-founder Alibaba, Lucy Peng, dalam acara yang memberikan kesempatan kepada wirausahawan Afrika untuk bersaing untuk mendapatkan subsidi modal 1,5 juta dolar AS itu.

Menurut Financial Times, juru bicara Alibaba mengatakan Ma tidak dapat ikut serta dalam panel juri ‘karena jadwal bentrok’. 

Sementara media lainnya, Bloomberg menyebutkan, Ma disarankan untuk tetap di China sebelum meluncurkan penyelidikan anti-monopoli ke dalam Alibaba Group Holding pada Malam Natal.

Baca Juga: Berharap, Ada 10 Kyai Menjadi Penerima Vaksin Tahap Pertama, Ganjar: Kyai Jadi Contoh Nomor 1

Menurut Associated Press, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Partai Komunis China untuk mengekang pengaruh perusahaan teknologi, saat mereka pindah ke sektor jasa keuangan pada saat Beijing berusaha mengurangi risiko keuangan. 

Regulator China juga memerintahkan Ant Group, perusahaan teknologi keuangan terbesar di dunia, untuk memperbaiki bisnisnya dan mematuhi persyaratan peraturan di tengah pengawasan yang meningkat, terhadap praktik anti-monopoli di sektor internet negara itu. 

Baca Juga: Siapkan Cemilan, Ini Link Nonton Drakor True Beauty Episode 7 Subtitel Indonesia

Alibaba dan perusahaan yang dipisahkan oleh Tencent Holding Ltd. didenda bulan lalu, karena gagal mengajukan persetujuan resmi sebelum melanjutkan dengan beberapa akuisisi.*** (Gita pratiwi/Pikiran Rakyat)

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler