Begini Penjelasan Facebook Menyikapi Ratusan Juta Data Penggunanya yang Bocor di Internet

7 April 2021, 19:24 WIB
Ilustrasi kebocoran setengah miliar lebih pengguna Facebook sehingga tersebar ke internet secara gratis. /Thomas Ulrich/pixabay

PORTAL PURWOKERTO - Beredar isu ratusan juta data pengguna Facebook bocor ke internet dan akibat dari kebocoran data tersebut bisa digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Sejumlah data milik Mark Zuckerberg juga diberitakan ikut tersebar pada kasus kebocoran data milik lebih dari 500 juta pengguna Facebook.

Facebook saat mengklarifikasi hal tersebut menjelaskan bahwa mereka sudah tidak mengalami masalah dengan data 530 juta pengguna yang telah bocor tersebut.

Baca Juga: Susul China, Jepang Bakal Luncurkan Sertifikat Vaksin Sebagai Ijin Perjalanan Antar Negara

Facebook menyampaikan data yang diambil tersebut berasal dari tahun 2019 yang lalu. Pengambilan data tersebut bukan dengan cara diretas.

Namun, data-data pengguna tersebut bocor karena metode pengambilan data yang dilakukan sebelum bulan September.

Metode mengambil data yang terjadi internet tersebut dilakukan dengan cara memasang perangkat lunak otomatis untuk mengumpulkan informasi publik yang terdapat di internet.

Baca Juga: Pencegahan Covid-19, Google Doodle Contohkan Protokol Kesehatan

Menurut Facebook, peretas menyalahgunakan impor kontak, yang biasa dipergunakan untuk menemukan teman yang juga mempunyai akun Facebook.

Facebook pun mengaku sudah menindaklanjuti hal tersebut dengan melakukan pencegahan agar hal yang sama tidak terulang kembali.

Walaupun mengalami kebocoran data, Facebook menyampaikan tidak ada data penting yang tersebar di internet.

Baca Juga: Bikin Kaget! Bayi Laki-Laki Ini Punya Tiga Alat Kelamin, Dokter Sebut 'Triphallia'

Dalam hal ini, data yang dimaksud Facebook seperti informasi finansial, kesehatan, dan kata kunci semuanya masih terjaga keamanannya di dalam akun Facebook masing-masing.

Pihak Facebook juga akan meminta pengguna setia Facebook untuk melakukan pengecekan secara berkala perihal penggunaan fitur keamanan, pengaturan privasi, otentikasi dua faktor, dan tentunya lebih lagi bijak dalam memilih informasi yang ingin ditampilkan untuk umum.***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler