Sekjen NATO Jens Stoltenberg Kerahkan Pasukan Respon NATO ke Wilayah Eropa Timur

1 Maret 2022, 23:11 WIB
Sekjen NATO Jens Stoltenberg Kerahkan Pasukan Respon NATO ke Wilayah Eropa Timur /Twitter @jensstoltenberg

PORTAL PURWOKERTO - NATO telah meningkatkan pertahanannya di timur untuk melindungi sekutunya dengan mengerahkan pasukan Respon NATO.

Sekretaris Jendral Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg dalam kunjungannya ke Polandia mendesak Rusia menghentikan serangannya. 

Kedatangan Jens Stoltenberg bersama Presiden Polandia Andrezj Duda juga sebagai dukungan penuh kepada Ukraina.

Baca Juga: Babak Baru Perang Rusia dan Ukraina! Setelah Bertemu di Belarusia, Bagaimana Sikap NATO?

Melalui akun Twitter pribadinya di @jensstoltenberg yang dicuit pada 1 Maret, Sekjen NATO ini menyatakan jika dunia sangat mendukung Ukraina, dan berharap perdamaian segera terjadi.

"Dunia mendukung Ukraina untuk damai," cuitnya seperti dikutip Portal Purwokerto.  

Pengerahan pasukan ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah. Pasukan Prancis telah merapat ke Rumania yang akan menjadi elemen utama pasukan. 

NATO memutuskan untuk tidak mengirimkan pasukan ke Ukraina atau pesawat tempur ke wilayah udara Ukraina. Sekjen NATO menyampaikan aliansi militer tidak akan menjadi bagian dari konflik. 

Baca Juga: Hari Kelima Invasi Militer Rusia Ke Ukraina: Delegasi Kedua Negara Bertemu di Belarusia, Damai?

Sementara itu, terkait dengan permintaan Presiden Ukraina untuk masih menjadi anggota Uni Eropa, sejumlah negara telah memberikan dukungannya. 

Hal ini dicuitkan oleh Presiden Polandia Andrezj Duda melalui akun Twitter pribadinya @AndrezjDuda pada 1 Maret, jika ada beberapa negara yang sudah memberikan tanda tangannya. 

"Surat dukungan kami untuk Ukraina, menjadi Anggota Uni Eropa telah ditanda tangani bersama-sama dengan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, Presiden Bulgaria Rumen Radev, Presiden Republik Slovakia Zuzana Caputova, Presiden Slovenia Borut Pahor, Presiden Republik Ceko Miloz Zerman, Presiden Estonia Alar Karis, dan Presiden Latvia Egils Levits," tulisnya.

"Kami percaya Ukraina harus segera diakui sebagai kandidat negara Uni Eropa," cuitnya seperti dikutip Portal Purwokerto.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Gegara Konflik Rusia-Ukraina, Begini Dampaknya

Dalam cuitan sebelumnya Andrezj Duda juga menyampaikan, bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, tentang situasi terkini di Ukraina.

"Roket dan rudal Rusia, termasuk bom cluster yang dilarang penggunaannya oleh Internasional berjatuhan di pemukiman penduduk di Kiev, Kharkiv, dan kota-kota lainnya. Situasinya sulit, Ukraina sedang berjuang dan membutuhkan bantuan!" katanya.***

 

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: twitter @Jensstoltenberg Twitter @AndrezjDuda

Tags

Terkini

Terpopuler