15 Tahun Earth Hour, Lapisan Es Sebesar Roma Runtuh di Antartika, Ilmuwan Nasa Beri Peringatan

26 Maret 2022, 16:31 WIB
15 Tahun Earth Hour, Lapisan Es Sebesar Roma Runtuh di Antartika, Ilmuwan Nasa Beri Peringatan /The Guardian/

PORTAL PURWOKERTO – 15 tahun peringatan Earth Hour kali ini hampir berbarengan dengan kejadian runtuhnya lapisan es sebesar Roma di Antartika.

Kejadian runtuhnya lapisan es sebesar kota Roma di Antartika yang hampir berbarengan dengan peringatan 15 tahun Earth Hour di tahun 2022 ini, akibat kenaikan suhu tinggi pada beberapa hari sebelumnya.

Earth Hour adalah peringatan kesadaran lingkungan yang diprakarsai oleh World Wide Fund (WWF).

Gerakan Earth Hour dilaksanakan pada Sabtu 26 Maret 2022 menjadi yang ke-15 kalinya. Pelaksanaan Earth Hour adalah selama satu jam mematikan lampu dan berbagai alat elektronik.

Baca Juga: Solar Orbiter Tangkap Penampakan Korona Matahari Paling Tajam, Suhunya Capai 1 juta Derajat Celcius

Tujuan Earth Hour untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan perubahan iklim, seperti yang dilansir dari laman resmi Earth Hour.

Penggunaan energi yang berlebihan seperti penggunaan alat elektronik tanpa istirahat dapat meningkatkan suhu di permukaan bumi.

Peningkatan suhu di permukaan bumi dapat membawa dampak yang besar pada perubahan pola cuaca yang dapat berefek buruk seperti bencana alam.

Sementara itu, lapisan es Conger yang ukurannya sebesar kota Roma runtuh di Antartika sekitar Selasa 15 Maret 2022.

Baca Juga: Hilang Tujuh Hari, Keith Martin Ditemukan Meninggal Dunia di Filipina

Lapisan es sebesar kota Roma ini runtuh di Antartika Timur setelah sebelumnya daerah itu mengalami rekor suhu yang sangat tinggi.

Lapisan es Conger ini memiliki luas permukaan sekitar 1.200 km persegi.

Stasiun Consordia mencatat rekor suhu di Antartika Timur minus 11,8 derajat Celcius. Dimana suhu itu, tercatat 40 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan temperatur normal musiman.

Rekor suhu tertinggi di Antartika Timur itu akibat aliran atmosfer yang memerangkap panas di atas benua.

Baca Juga: Tanggal 26 Maret 2022 Hari Apa? Peringatan Earth Hour dan Hari Epilepsi Sedunia atau Purple Day

Menurut ilmuwan NASA, lapisan es Conger ini relatif kecil, namun runtuhnya lapisan es kali ini yang paling signifikan terjadi di Antartika sejak tahun 2000-an, seperti yang dilansir Portal Purwokerto dari The Guardian pada Sabtu 26 Maret 2022.

Dr Catherine Colello Walker, ilmuwan NASA memperingatkan, runtuhnya lapisan es yang sangat besar ini menandakan akan ada ancaman lain yang terjadi.

Walker menuturkan, lapisan es yang mengapung di permukaan laut memainkan peran penting dalam menahan lapisan es paling dalam.

Lapisan es yang mengapung di permukaan laut menahan es mengalir lebih cepat ke laut yang imbasnya kenaikan permukaan laut.

Baca Juga: Tampil di Queendom 2, Netizen Khawatir SinB Viviz Kembali Jadi Korban Evil Editing Mnet?

Lapisan es Conger diketahui menyusut secara bertahap sejak pertengahan 2000-an.

Para ilmuwan terkejut dengan runtuhnya lapisan es Conger ini. Pasalnya, ilmuwan memperlakukan Antartika Timur ssebagai es batu yang masif, tinggi, kering, dingin, dan tak tergoyahkan. Namun akhirnya lapisan es kecil ada yang runtuh karena panas yang ekstrem.

Runtuhnya lapisan es di Antartika Timur selain Conger juga ada pelepasan yang lebih kecil dari gletser Totten dan lapisan es Glenzer.

Para ilmuwan mengawasi semua lapisan es karena Antartartika Timur hanya dibatasi oleh lapisan es penyangga.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler