Ratu Elizabeth II Meninggal Karena Apa? Simak Biodata Ibu Pangeran Charles Berikut

9 September 2022, 06:43 WIB
Ratu Elizabeth II Meninggal Karena Apa? Simak Biodata Ibu Pangeran Charles Berikut /Pool via Reuters/

PORTAL PURWOKERTO - Ratu Elizabeth II diketahui menganut agama Kristen, dan telah meninggal dunia pada Kamis 8 September 2022 karena sakit.

Kesehatan Ratu Elizabeth II diketahui telah menurun dan kian memburuk. Ia pun sempat dirawat sebelum wafat.

Kepergian Ratu Elizabeth II meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Inggris.

Ratu Elizabeth II memiliki nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary.

Ia lahir pada 21 April 1926 dan merupakan ratu monarki konstitusional dari 16 negara berdaulat (dikenal sebagai Alam Persemakmuran) dan teritori beserta dependensinya, serta ketua dari 54 anggota Negara-Negara Persemakmuran. Ratu Elizabeth juga merupakan Gubernur Agung Gereja Inggris.

Baca Juga: Siapa yang Akan Menggantikan Ratu Elizabeth II Setelah Mangkat? Ini Dia Garis Penerus Takhta Kerajaan Inggris

Setelah naik takhta pada tanggal 6 Februari 1952, Ratu Elizabeth menjadi Ketua Persemakmuran sekaligus ratu dari tujuh Alam Persemakmuran (Commonwealth Realms) merdeka, yaitu: Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan dan Sri Lanka.

Sejak tahun 1956 hingga 1992, jumlah Alam Persemakmuran nya bervariasi dan beberapa wilayah merdeka bertransformasi menjadi negara republik.

Saat ini, selain empat negara pertama yang disebut di atas, Elizabeth juga merupakan Ratu dari Jamaika, Bahama, Grenada, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Belize, Antigua dan Barbuda, serta Saint Kitts dan Nevis.

Masa pemerintahannya selama 70 tahun merupakan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Monarki Britania Raya melampaui masa pemerintahan nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah selama 63 tahun.

Elizabeth lahir di London dan menempuh pendidikan secara privat. Ayahnya naik takhta menjadi George VI pada tahun 1936 setelah pamannya, Edward VIII, melepaskan takhtanya, dan secara tidak terduga Elizabeth menjadi penerus takhta berikutnya.

Baca Juga: Siapa Ratu Inggris Pertama? Inilah Sang Bloody Mary yang Terkenal Super Kejam, Bakar 300 Orang Hidup-hidup

Elizabeth mulai menjalankan tugas sosialnya selama terjadinya Perang Dunia II dengan bertugas di palang merah.

Pada tahun 1947, ia menikah dengan Pangeran Philip, Adipati Edinburgh, dan kemudian dikaruniai empat orang anak, yaitu Charles, Anne, Andrew, dan Edward.

Upacara penobatannya dilaksanakan pada tahun 1953 dan merupakan upacara penobatan pertama yang disiarkan melalui televisi.

Ratu Elizabeth sudah melakukan berbagai pertemuan dan kunjungan kenegaraan bersejarah, termasuk kunjungan kenegaraan ke Republik Irlandia dan kunjungan timbal balik dari dan ke Paus Katolik Roma.

Ratu Elizabeth juga telah menjadi saksi hidup atas berbagai perubahan besar yang terjadi dalam konstitusi Alam Persemakmurannya, seperti devolusi di Britania Raya, dan pemisahan konstitusi Kanada.

Sedangkan secara personal, Ratu juga telah menyaksikan berbagai peristiwa penting yang terjadi dalam monarkinya, termasuk kelahiran dan pernikahan anak serta cucunya, upacara penobatan Pangeran Wales, dan perayaan Yubileum perak, emas, dan berlian Ratu pada tahun 1977, 2002, dan 2012.

Berbagai peristiwa bersejarah juga terjadi selama masa pemerintahan Ratu Elizabeth, diantaranya peristiwa the Troubles di Irlandia Utara, Perang Falklands, dan Perang Afganistan.

Baca Juga: Akun Instagram Kerajaan Inggris The Royal Family Banjir Ucapan Duka dari Berbagai Belahan Dunia

Ada juga saat-saat duka yang dilaluinya, termasuk kematian ayahandanya pada usia 56 tahun, pembunuhan paman Pangeran Philip, kehancuran rumah tangga putra-putrinya pada tahun 1992, kematian menantunya, Diana, Putri Wales pada tahun 1997, serta kematian ibu dan adiknya pada tahun 2002.

Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaannya sering kali menerima berbagai kritikan dan kecaman dari media massa dan tokoh-tokoh pro-republik, namun popularitas pribadi dan dukungan yang mengalir untuk kerajaan tetap tinggi.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler