PORTAL PURWOKERTO – 3 kota terpanas di Dunia bisa jadi tempat yang mengalami dampak pemanasan global.
3 kota terpanas di dunia yang disebutkan di dibawah, bahkan beberapa diantaranya sampai mengakibatkan jalanan meleleh.
Selebihnya suhu kota-kota terpanas di dunia berikut, mencapai suhu hampir setengah mendidih, yaitu 40 lebih derajat Celcius.
Menurut laporan dari World Economic Forum, mereka telah mengambil beberapa sampel kota-kota terpanas di dunia, dan menunjukkan dampak pengaruh krisis iklim yang terjadi.
Akibat dari krisis iklim suhu panas ini, secara tidak langsung berdampak terhadap aktivitas masyarakat di kota-kota yang bersangkutan.
Bahkan salah satunya menyebabkan jalanan di kota tersebut menjadi meleleh. Berikut 3 kota terpanas di dunia yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. New Delhi
New Delhi merupakan salah satu tempat yang mengalami krisis iklim tinggi. Suhu rata-rata disana dapat mencapai lebih dari 36 derajat Celcius.
Bahkan lembaga Indian Meteorological Department, menyebut di beberapa kota di India, suhunya bisa tembus di atas 45 derajat Celcius. Sampai-sampai, beberapa jalanan di sana menjadi meleleh.
Kondisi tersebut, semakin diperparah dampak polusi kendaraan yang tinggi.
2. Athena Yunani
Fakta menarik, bahwa suhu tinggi yang mungkin terjadi di beberapa belahan dunia, tidak hanya terjadi di negara Tropis saja.
Contohnya seperti Athena Yunani. Merupakan salah satu bagian dari Eropa, yang mempunyai iklim mediterania juga berdampak terhadap krisi iklim suhu tinggi.
Rata-rata suhu disana cukup panas, mencapai 29 derajat Celcius. Bahkan parahnya lagi, di tahun 2022 ini, suhu di Athena sempat menyentuh angka terpanas mencapai 48 derajat Celcius.
Bukan tanpa alasan, dampak dari meningkatnya suhu di wilayah Athena akibat dari kebakaran hutan yang terjadi di tahun 2022.
Baca Juga: Raup Triliunan Rupiah, Home Alone Masuk 8 Film Komedi Berpendapatan Terbesar di Dunia
3. Dhaka
Masih di negara India, beberapa kota-kota terpanas salah satunya yaitu Dhaka. Jalanan di kota ini bahkan sempat mencapai suhu 60 derajat Celcius.
Kondisi seperti ini berdampak pada produktivitas penduduk setempat, apalagi banyak pedagang di Dhaka yang berjualan di tepi jalan, juga terkena dampak krisis iklim tersebut.
Secara keseluruhan efek krisis iklim memang sangat menghambat para produktivitas pekerja.
Khususnya bagi mereka seperti pekerja lepas yang selalu berinteraksi di jalanan. Bahkan dapat menurunkan pendapatan mencapai 8 persen.
Pemicu adanya kota-kota terpanas di dunia, merupakan salah satu dampak dari produksi gas dan rumah kaca yang semakin tidak terkendali.
Sehingga suhu di wilayah kota dan sekitarnya, jadi terus meningkat sampai ke titik panas rata-rata yang sudah tidak masuk akal.***