Terduga Pelaku Penembakan di Siam Paragon Baru Berusia 14 Tahun Dijerat 5 Dakwaan Termasuk Pembunuhan!

4 Oktober 2023, 18:22 WIB
Pelaku Penembakan di Siam Paragon Baru Berusia 14 Tahun Dijerat 5 Dakwaan Termasuk Pembunuhan! /Reuters/Thai rescue workers association/

PORTAL PURWOKERTO - Remaja berusia 14 tahun terduga pelaku penembakan di Siam Paragon telah didakwa dengan lima dakwaan, termasuk pembunuhan. Selasa, 3 Oktober 2023, penembakan besar-besaran terjadi di pusat perbelanjaan Siam Paragon dan menewaskan dua orang.

Sore yang mengejutkan di Mal Siam Paragon, mal terbesar di jantung kota Bangkok, Thailand pada Selasa, 3 Oktober 2023 sekitar pukul 16.30 waktu setempat (sama dengan waktu WIB).

Penembakan massal terjadi di dalam mal mewah yang menyebabkan dua perempuan berkewarganegaraan China dan Myanmar tewas serta lima orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Penembakan di Siam Paragon, Pelaku Remaja Usia 14 Tahun!

Mayor Jenderal Pol Nakharin Sukhonthawit, komandan Divisi 6 Polisi Metropolitan, mengatakan bahwa para penyelidik pada awalnya mengajukan lima dakwaan terhadap remaja tersebut.

Pembunuhan berencana, percobaan pembunuhan, kepemilikan senjata api dan amunisi secara ilegal, membawa senjata secara ilegal, dan melepaskan tembakan di tempat umum.

 

"Tuduhan lain mungkin akan diajukan kemudian," ujar Mayjen Nakharin, Selasa, 4 Oktober 2023.

Penyidik juga mempertimbangkan apakah orang tua remaja laki-laki tersebut harus didakwa berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Ia mengatakan, dari penggeledahan kamar tersangka di rumahnya di kawasan Lak Song, ditemukan sebilah senjata BB dan sejumlah amunisi. Penyidik akan menjadikan itu kasus tersendiri.

Baca Juga: Kapan Hari Guru Sedunia Tahun 2023? Ini Cara Peringatan Hari Guru Sedunia yang Berkesan

Polisi Pathumwan membawa tersangka berusia 14 tahun ke Pengadilan Remaja dan Keluarga Pusat untuk menanyainya lebih lanjut, di hadapan petugas, dan meminta penahanan lebih lanjut.

Remaja tersebut ditangkap tak lama setelah melakukan penembakan di dalam pusat perbelanjaan Siam Paragon di distrik Pathumwan Bangkok. Penembakan tersebut terjadi tepat sebelum jam sibuk yang membuat mal ramai.

Dari kejadian penembakan tersebut menyebabkan dua perempuan, warga negara China dan warga negara Myanmar tewas. Lima orang lainnya luka-luka.

Tersangka pelaku penembakan yang masih remaja tersebut ternyata pernah dirawat satu tahun lalu di Institut Kesehatan Anak Nasional Queen Sirikit, yang dikenal sebagai rumah sakit anak-anak. 

Baca Juga: Profil Agama Larry Page, Introvert Pencipta Google: Umur Kekayaan Istri Anak, Pernah Ngambek Lepas Jabatan CEO

Sebelumnya, ia juga disebut pernah dirawat karena masalah mental di Rumah Sakit Rajavithi dan baru-baru ini berhenti minum obat. Menurut laporan sementara, tersangka mengaku melepaskan tembakan karena merasa ada yang menyerangnya. 

Perdana Menteri Srettha Thavisin pada hari Rabu, 4 Oktober 2023 berjanji akan melakukan "tindakan pencegahan" setelah terjadi kembali penembakan di mal yang merenggut korban jiwa.

"Saya yakin Siam Paragon dan pejabat pemerintah melakukan yang terbaik untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan," ujar Srettha, setelah mengikuti mengheningkan cipta selama satu menit di mal.

Perdana Menteri yang baru menjabat pada 22 Agustus 2023 ini telah menyampaikan belasungkawa pemerintahnya kepada keluarga para perempan yang tewas.

Baca Juga: Sosok Abdul Rahman Amir, Anak Sulung yang Imami Sholat Jenazah 6 Keluarganya Korban Kecelakaan Maut Malaysia

"Biarlah ini menjadi satu-satunya saat hal ini terjadi. Pemerintahan saya akan mengutamakan tindakan pencegahan," ujar Srettha Thavisin seperti dikutip Portal Purwokerto dari Bangkok Post.

Pada sebuah konferensi pers, Letjen Pol Samran Nuanma, asisten kepala polisi nasional, mengatakan bahwa senjata yang digunakan dalam serangan itu adalah pistol yang dimaksudkan untuk menembakkan peluru kosong.

"Tetapi larasnya dimodifikasi untuk penembakan langsung," ujar Samran. "Kami akan meningkatkan peraturan dan undang-undang untuk mengendalikan penggunaan senjata api," ujar Samran Rabu, 4 Oktober 2023.

Berdasarkan perkiraan, Thailand memiliki 10 juta senjata yang beredar – satu untuk setiap tujuh warga negara, dan salah satu tingkat kepemilikan senjata tertinggi di kawasan tersebut.

Baca Juga: Cara Main Threads IG yang Lagi Viral, Simpel Banget! INI Bedanya dengan Twitter

Banyak senjata api yang diselundupkan ke Thailand, namun Kritsanapong Phutrakul, mantan petugas polisi dan kini akademisi, mengatakan bahwa penjualan melalui internet menjadi masalah. "Hanya sejumlah kecil petugas polisi yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan pengalaman melacak pasar senjata secara online," ujar Kritsanapong.

Bukan kali ini saja terjadi tragedi penembakan massal di Thailand. Baru tahun lalu pada 6 Oktober 2023, penembakan massal terjadi di sebuah pusat penitipan anak di provinsi Nong Bua Lamphu yang menyebabkan 36 orang tewas. 24 diantaranya adalah anak-anak.

Kejadian penembakan di mall juga pernah terjadi pada 2020, ketika seorang mantan tentara menembak mati 29 orang dalam aksi mengamuk yang mencapai klimaksnya di sebuah pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima, kota terpadat ketiga di Thailand.***

Editor: Lasti Martina

Sumber: Bangkok Post

Tags

Terkini

Terpopuler