PORTAL PURWOKERTO - Inggris sedang menghadapi penyebaran varian baru COVID-19 yang tingkat penularan 70 persen lebih cepat dari virus corona yang sedang berjangkit di dunia.
Sejumlah negara sudah menutup perbatasan dengan negara tersebut. Cina, Belanda serta negara lainnya juga menghentikan penerbangan ke Inggris.
Berdasarkan data resmi, tercatat 36.804 kasus baru dan 691 kematian dalam 28 hari usai dinyatakan positif, di mana keduanya meningkat tajam dibanding sehari sebelumnya.Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengakui, masa-masa sulit akan datang karena adanya penyebaran varian baru COVID-19.
Baca Juga: Ngeyel Tak Pakai Masker, 4 Warga Purbalingga Dimasukkan ke Keranda Jenazah: Saya Kapok..
Untuk mengatasi varian baru virus corona itu, Johnson memperingatkan bahwa diperlukan pengendalian terhadap penyebaran virus itu secara cepat.
"Saya tahu bahwa ini sangat sulit selama beberapa minggu terakhir dan saya harus memberi tahu masyarakat, itu akan terus sulit, karena kecepatan penyebaran varian baru," kata PM Inggris saat konferensi pers, di kutip dari Antara.
Inggris mengumumkan rekor infeksi baru COVID-19 pada Selasa 22 Desember 2020 saat berjuang melawan lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian baru virus corona.
Baca Juga: Mirinding, Dewi Perssik Positif Covid 19, Efek Corona Wajah dan Leher Depe, Bercak Merah
Perdana Menteri Boris Johnson beserta penasihat ilmiah pada Sabtu 19 Desember 2020 mengatakan bahwa varian virus corona, yang bisa mencapai 70 persen lebih menular,