PORTAL PURWOKERTO – Serangan Israel tidak hanya dilakukan melalui serangan udara tetapi juga darat sekaligus.
Dilaporkan sedikitnya ada 10 warga sipil Palestina di kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza, yang meninggal dunia akibat serangan udara Israel tersebut.
Israel berdalih mereka tidak menyerang warga sipil, akan tetapi kelompok Hamas yang bersembunyi diantara para warga sipil di kamp pengungsi tersebut.
Direktur Komunikasi Strategis Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) dan Juru bicara UNRWA Tamara Alrifai, membantah jika pejuang Hamas telah berlindung di kamp pengungsi PBB dan fasilitas seperti kamp pengungsi Shati.
“Ini adalah disinformasi total, bahwa Hamas (sedang) bersembunyi di kamp-kamp PBB dan itulah alasan untuk menyerang kamp pengungsi yang sangat padat penduduknya atau menyebabkan kerusakan yang berlebihan pada markas UNRWA, seperti yang terjadi dua hari lalu,” kata Alrifai.
Dia mengatakan jika Shati adalah kamp pengungsi terbesar ketiga di Jalur Gaza. Kamp pengungsi ini menjadi salah satu yang paling padat.
“Ini adalah rumah bagi lebih dari 85.000 pengungsi, yang semuanya tinggal di area seluas hanya 0,52 kilometer persegi,” ujarnya.
Protes dan penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu oleh pasukan keamanan Israel menjadi pemicu peristiwa di Gaza. Kejadian ini tidak bisa dipisahkan denga napa yang terjadi di Tepi Barat. Menjadikan saat ini menjadi bencana kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Mei 2021: Gemini Hanya Menganggap Teman Saja, Taurus Sangat Rendah Hati Hari Ini
10 Warga Sipil Palestina meninggal dunia
Sepuluh warga yang meninggal dunia ini dua diantaranya wanita, dan delapan anak-anak. Mereka meninggal setelah Israel melakukan pengeboman di malam kelima, atau Sabtu, 15 Mei 2021 dinihari.
Diyakini, masih ada korban lainnya yang tertimbun puing-puing rumah keluarga Abu Hatab yang terkena bom. Selain meninggal dunia, ada skeitar 15 orang yang terluka.
Seperti dikutip Portal Purwokerto dari Pikiran rakyat dari artikel “10 orang Termasuk 8 Anak Tewas Usai Serangan Udara Israel di Kamp Pengungsian Gaza”, Mohammed al-Hadidi memberi tahu Al Jazeera bahwa istri dan empat putranya Suheib berusia 14 tahun, Yahya 11 tahun, Abdelrahman 8 tahun, dan Wisam 6 tahun semuanya tewas.
Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan UMKM 2021, Pastikan di Situs eform.bri.co.id/bpum
Keluarga mereka, saat itu sedang mengunjungi saudara laki-laki istrinya untuk merayakan Idul Fitri. Meskipun demikian, masih Al-Hadidi mengatakan jika masih ada satu putranya yang masih bayi, Omar selamat dari serangan.
“Alhamdulillah saya masih punya Omar,” ujar Al-Hadidi.
Penduduk kamp pengungsi Shati, Almeqdad Jameel mengatakan kepada Al Jazeera bahwa setidaknya lima rudal ditembakkan dari pesawat tempur Israel di rumah tersebut.
Suara rudal sangat memekakan telinganya, dan membuat takut smeua orang.
“Tembok api memenuhi jalan, pecahan peluru dan kaca beterbangan ke mana-mana,” ujar. Almeqdad Jameel.***