Geger Susu Beruang Jadi Rebutan Hingga Viral, Ada Bahaya Mengincar dalam Tiap Kemasannya, Simak Penjelasannya

- 4 Juli 2021, 13:02 WIB
Geger susu beruang jadi rebutan hingga viral, ada bahaya mengincar dalam tiap kemasannya, simak penjelasannya.
Geger susu beruang jadi rebutan hingga viral, ada bahaya mengincar dalam tiap kemasannya, simak penjelasannya. /Instagram.com/abouttngid

PORTAL PURWOKERTO – Susu beruang Bear Brand mendadak viral dan menyebabkan kelangkaan barang karena banyak diburu masyarakat di pusat-pusat perbelanjaan akhir-akhir ini.

Berawal dari banyak beredarnya kisah para penyintas Covid-19 yang mengalami pemulihan cepat setelah mengkonsumsi susu beruang Bear Brand ini.

Lantas susu beruang Bear Brand pun disinyalir mampu menyembuhkan Covid-19. Hal ini menyebabkan masyarakat mulai memburu merek dagang ini hingga suplemen vitamin C jelang pemberlakuan PPKM.

Baca Juga: Modus Istri Bunuh Suami di Jayapura, Pura-Pura Dibegal, Ternyata Suami Ditikam Dibantu Selingkuhan

Bahkan sebelumnya sempat beredar sebuah video yang terlihat kerumunan warga saling berebut susu beruang Bear Brand dalam sebuah tempat perbelanjaan.

Masyarakat tampak terjerumus dalam keadaan 'panic buying' saling berdesakan hanya demi untuk bisa mendapatkan susu beruang Bear Brand tersebut.

Kemudian beberapa pertanyaan terkait susu beruang Bear Brand dan kandungan serta khasiatnya pun membuat warganet penasaran.

Baca Juga: Apakah Jisoo BLACKPINK Meninggal? Begini Fakta dan Penjelasannya

Benarkah mitos susu beruang Bear Brand bisa menyembuhkan virus Covid-19 seperti kabar yang telah beredar sejauh ini?

Namun, melansir informasi dari British Nutrition Foundation, ada sebuah pernyataan yang menjelaskan bahwa tidak ada makanan dan suplemen yang bisa melindungi diri dari virus Corona atau Covid-19.

Selain untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh, pola makan yang sehat sangat penting untuk memberi nutrisi yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Video Lampor Keranda Terbang di Malang Merupakan Tayangan Youtube April 2020 Lalu, Apa Itu Lampor?

Vitamin C dan seng dinilai memainkan peran yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Menurut National Institutes of Health (NIH), vitamin C juga meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan nabati dan membantu sistem kekebalan untuk melindungi tubuh dari penyakit.

Dalam hal ini, susu tidak mengandung vitamin C atau seng dalam jumlah yang signifikan. Departemen Pertanian AS (USDA) mencantumkan makanan dan nutrisinya dalam database.

Baca Juga: Jane Shalimar Meninggal Sehari Setelah Mantan Mertua Rachmawati Soekarnoputri, Sudahi Perjuangan Lawan Covid

Setiap susu murni tanpa merek, tercantum kandungan 0,903 mg seng dan 0 mg vitamin C per cangkir.

Susu sapi bukanlah sumber vitamin C atau seng yang baik, namun ada nutrisi lain pada dalam susu sapi seperti Vitamin A, D dan protein yang dapat membantu menjaga fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

Sumber seng yang baik adalah yoghurt, dan bukan susu. WHO dalam pernyataannya juga mengatakan bahwa masyarakat wajib mengkonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Baca Juga: Viral Istri Bunuh Suami di Jayapura, Mengaku Dibegal di Jalanan, Diduga Istri adalah Otak Pembunuhan

Kandungan susu beruang Bear Brand kurang lebih sama dengan susu sapi merek umum lainnya. Hanya saja, susu beruang Bear Brand merupakan susu sapi yang sudah mengalami proses sterilisasi.

Fenomena kelangkaan produk tersebut membuat masyarakat rela tak mengindahkan protokol kesehatan yang tengah dianjurkan pemerintah.

Ada bahaya yang mengincar dalam setiap kemasannya, hal ini bisa saja terjadi saat masyarakat mulai berduyun dan berkerumun saling berebut produk tersebut.

Baca Juga: Benarkah Saham Susu Beruang Meroket Usai Panic Buying Bear Brand? Kode Saham Nestle Indonesia Diburu

Keganasan virus Covid-19 selalu mengincar siapa saja, terlebih pada kegaduhan yang terjadi ketika masyarakat saling berdesakan.

Alih-alih menghindari Covid-19 yang semakin merajalela dengan varian-variannya, justru malah menyebabkan munculnya ‘kluster’ penderita baru.***

Editor: Dedi Risky Rachma Wanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah