Insiden Sungai Aare Swiss Bukan yang Pertama Kali, 32 Orang Meninggal Alami Kecelakaan di Sungai Cantik Ini

- 27 Mei 2022, 10:12 WIB
Insiden Sungai Aare Swiss Bukan yang Pertama Kali, 32 Orang Meninggal Alami Kecelakaan di Sungai Aare
Insiden Sungai Aare Swiss Bukan yang Pertama Kali, 32 Orang Meninggal Alami Kecelakaan di Sungai Aare /youtube Bern Welcome/

PORTAL PURWOKERTO - Sungai Aare di wilayah Bern, Swiss kini tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia.

Banyak yang mempertanyakan bagaimana kondisi sungai cantik yang terkenal memiliki warna air yang jernih ini.

Sebab anak Ridwan Kamil hilang dan terseret arus di sungai Aare yang indah tersebut pada Kamis 26 Mei 2022 siang dan belum ditemukan hingga artikel ini ditulis. 

Namun, insiden dan kecelakaan yang mengakibatkan kematian di Sungai Aare, Swiss bukan yang pertama kali.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Sungai Aare Bern Swiss, Lokasi Berenang Anak Ridwan Kamil, Emmiril Khan Mumtadz, dan Terseret

Korban yang meninggal di Sungai Aare Swiss ini bukan hanya wisatawan asing, namun juga penduduk setempat.

Dikutip dari thelocal, seorang warga negara Swiss berusia 29 tahun dan seorang warga Spanyol berusia 34 tahun jatuh dari perahu karet setelah menabrak tiang jembatan kayu.

Menurut temuan awal, para wanita itu tenggelam dalam waktu lama setelah rakit bertabrakan dengan penyangga.

Para wanita itu ditangkap dari sungai dengan bantuan peserta arung jeram dan orang yang lewat, kata polisi wilayah.

Baca Juga: Info Terbaru Eril Ridwan Kamil Sabtu 28 Mei 2022: Tim SAR Lakukan Penyelaman dan Kerahkan Drone Canggih

Baca Juga: Sungai Aare Bern Swiss Dimana? Lokasi Indah dengan Pemandangan Asri, Bisa untuk Berenang?

Orang yang lewat menyadarkan para wanita di tepi sungai sebelum petugas penyelamat tiba.

Dua ambulans membawa wanita itu ke rumah sakit, di mana mereka kemudian meninggal.

Korban Swiss diidentifikasi sebagai penduduk kanton Valais, sedangkan wanita Spanyol adalah penduduk kanton Vaud.

Jaksa setempat telah meluncurkan penyelidikan atas penyebab pasti kecelakaan itu.

Para korban tidak mengenakan jaket pelampung, namun hal itu bukan kewajiban dengan perahu semacam ini, ujar Alice Späh, juru bicara polisi seperti dikutip oleh kantor berita ATS.

Baca Juga: Putra Ridwan Kamil Tenggelam di Sungai Aare yang Berlokasi di Bern, Swiss Apakah Aman?

Kecelakaan itu terjadi di sungai bagian Aare yang dikenal tenang tetapi air berombak dapat terjadi di dekat pilar jembatan, kata seorang kasau sungai biasa kepada badan tersebut.

Sementara itu, arung jeram di Aare antara Thun dan Bern memang dipromosikan sebagai atraksi wisata.

Perjalanan khas dengan perahu karet atau kano menempuh jarak 28 kilometer dan memakan waktu tiga hingga empat jam.

Dua kematian terakhir membuat setidaknya 32 total korban tenggelam di Swiss tahun ini, lima lebih banyak dari sepanjang tahun 2014.

Baca Juga: LAGI! Sungai Aare di SWISS Memakan Korban! Selain Anak Ridwan Kamil, Sudah Ada yang Terseret Derasnya Arus
Berenang di sungai kota sangat populer di Swiss. Namun hiburan bisa berbahaya dan jumlah kecelakaan meningkat setiap tahun.

Tren Berenang di Sungai Swiss

ilustrasi berenang di Sungai Aare, Swiss
ilustrasi berenang di Sungai Aare, Swiss https://www.bern.ch/

Berenang di sungai menjadi semakin populer di Swiss. Tetapi tren itu berarti lebih banyak perenang yang diselamatkan dari tenggelam.

Dikutip dari swissinfo, selama 20 tahun terakhir, operasi penyelamatan di Rhine di Basel terus meningkat.

Sekarang patroli berlayar di Rhine selama sepuluh jam setiap hari di musim panas. Pemadam kebakaran, kontrol perbatasan dan polisi berbagi tugas.

Tujuannya tidak hanya untuk berada di sana secepat mungkin dalam keadaan darurat, tetapi juga untuk mencegah kecelakaan sejak awal. Sungai kota membawa bahaya khusus mereka sendiri.

Baca Juga: FAKTA BARU: Korban Tenggelam di Sungai Aare Swiss Setiap Tahun 15 Sampai 20 Orang, Ditemukan Dalam Tiga Minggu

Baca Juga: Emmeril Kahn Mumtadz, Sosok Putra Sulung Ridwan Kamil, Lulusan ITB yang Sayang Keluarga

Di sungai Bern, berenang menarik ribuan orang di hari yang panas. Tidak ada patroli di sepanjang sungai Aare kota. Poster peringatan ditampilkan sebagai gantinya. Menurut masyarakat penyelamat nyawa Swiss, sebagian besar korban adalah pria muda.

Berkat kualitas air yang semakin baik, semakin banyak orang yang pergi ke sungai Swiss dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi semakin banyak orang, semakin menantang keamanan sungai bagi semua orang yang terlibat.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: Swiss Info


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah