Dulu Dilarang, Halloween di Arab Saudi Kini Berlangsung Meriah Sejak Mohammad bin Salman Berkuasa

- 30 Oktober 2022, 14:45 WIB
Dulu Dilarang, Halloween di Arab Saudi Kini Berlangsung Meriah Besar-besaran, Warga: Wadah Ekspresi Kreatif
Dulu Dilarang, Halloween di Arab Saudi Kini Berlangsung Meriah Besar-besaran, Warga: Wadah Ekspresi Kreatif /Arab News/

PORTAL PURWOKERTO - Halloween di Arab Saudi berlangsung meriah dan disponsori oleh negara, seperti yang diberitakan Arab News pada Sabtu 29 Oktober 2022.

Jika beberapa tahun belakang perayaan asing seperti Halloween di Arab adalah hal yang sangat dilarang, berbeda dengan beberapa tahun ke belakang.

Sejak tahun 2021, nuansa Halloween sudah mulai terlihat dan pernak pernik seram untuk hiasan Halloween pun banyak dijual di toko.

Beberapa toko di Arab juga sudah mulai memberikan hadiah dan promo Halloween.

Baca Juga: Siapa Raja Arab Saudi Sekarang? Profil Raja Salman yang Pernah Kunjungi Bali dan Temui Jokowi

New York Times mencatat, kepemimpinan Pangeran Mohammad bin Salman sebagai perdana menteri menjadi salah satu alasan terjadinya perubahan di Arab, terutama terkait visi 2030.

Arab Saudi disebut mulai berekspansi ke hiburan dan tak mau lagi mengandalkan minyak sebagai satu-satunya pendapatan negara.

Halloween di Arab Saudi tuai kecaman dan pro kontra.
Halloween di Arab Saudi tuai kecaman dan pro kontra.

Perubahan ini termasuk wanita yang boleh menonton di bioskop dan pembatasan kekuasaan ulama di negeri itu.

Aturan ini banyak membuat pro dan kontra warga Saudi.

Sementara itu, Ustadzah Dwi Istanti, Spd mengatakan Arab Saudi yang dahulu dikenal sangat konservatif dalam agama, kini mulai tergerus oleh arus liberalisasi. Sebagian aturan islam yang awalnya masih dijaga, kini dibuang diganti dengan faham kebebasan berperilaku.

"Termasuk dalam perayaan kostum yang bertepatan dengan perayaan halloween ini. Laki-laki perempuan tidak lagi mengindahkan apakah itu halal atau haram.
Tidak pula memperhatikan apakah menutup aurot ataukah tidak. Fokusnya hanya ingin bersenang-senang. Dan definisi kesenangan nya adalah mengikuti kesenangan orang-orang Barat," ujar dia.

Menurutnya, Arab Saudi yang selama ini banyak disangka sebagai negara islam, pada kenyataannya sudah berkiblat ke Barat dalam hampir semua aspek kehidupan, terutama sejak pemerintahan Muhammad bin Salman.

Baca Juga: Halloween di Arab Saudi Jadi Sorotan, Warganet Ramai-ramai Berdoa Agar Terlindung dari Fitnah Dajjal

"Begitulah bahaya perang pemikiran. Pemikiran bisa membajak segala potensi manusia yang dimiliki suatu negara tanpa mereka menyadarinya. Perlahan akan semakin jauh dan jauh larut dalam kebudayaan barat dan meninggalkan identitas muslim mereka," ujar dia.

Halloween di Arab Saudi membuat dunia internasional menaruh perhatian.

Pasalnya, perayaan asing seperti Halloween di Arab Saudi dulunya selalu dilarang.

Bahkan pada tahun-tahun sebelumnya, orang yang kedapatan mengadakan pesta Halloween sembunyi-sembunyi bisa ditangkap polisi.

Tahun 2018 misalnya, ada sekelompok orang yang ketahuan merayakan Halloween, dan mendapatkan sejumlah hukuman.

Tapi tahun 2022 ini perayaan Halloween di Arab Saudi tepatnya di Riyadh dilakukan secara teroganisir dan besar-besaran.

Horor, Halloween di Arab Saudi, Ratusan Orang Pakai Topeng Hantu dan Kostum Berdarah-darah
Horor, Halloween di Arab Saudi, Ratusan Orang Pakai Topeng Hantu dan Kostum Berdarah-darah

Dikutip dari Arab News, Halloween di Arab Saudi ini didedikasikan untuk menampilkan penyamaran yang menakutkan dan memamerkan desain kreatif orang Saudi dan penduduk.

Baca Juga: Weekend Horor, Halloween di Arab Saudi, Ratusan Orang Pakai Topeng Hantu dan Kostum Berdarah-darah

"Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang penuh dengan kesenangan, sensasi, dan kegembiraan saat orang-orang menemukan cerita di balik berbagai kostum karakter," tulis Arab News dalam artikel yang tayang pada Sabtu 29 Oktober 2022 tersebut.

Namun tidak semua publik setuju dengan perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi.

Beberapa netizen mengeluhkan kondisi yang terjadi di Arab Saudi, berikut komentar yang dihimpun Portal Purwokerto dari Twitter:

"Perayaan Halloween di Arab Saudi. Astaghfirullah Sekarang Situasi Arab Saudi. Semoga Allah menyelamatkan kita dari fitnah Dajjal Aamiin," ujar akun @agirlofkh***.

"Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. GEA Saudi mengadakan acara yang disebut "Akhir Pekan Horor", sementara perayaan Maulid masih dilarang," ujar akun @abu_syaikh143.

"Bayangkan sebuah negara yang melarang peringatan Nabi karena lebih jahat dari merayakan Halloween..."

"Halloween di Riyadh (Najd), Arab Saudi
Nabi tercinta telah mengatakan tentang Najd: “Akan muncul gempa bumi dan Fitnah, dan dari sana akan keluar sisi kepala Setan,” kata @k_for_khalil.

Baca Juga: Perayaan Halloween di Itaewon Korea Selatan Berujung Duka Sekitar 146 Orang Tewas, Penyebabnya Diduga Ini

"Mengambil prosesi peringatan Imam Hussain a.s adalah biddah, tetapi merayakan Halloween di Arab Saudi sepenuhnya halal. Memalukan," kata akun @faizan0000.

Salah satu peserta, Abdulrahman, memamerkan kostum makhluk mitologi Amerika Utara Wendigo. Legenda mengatakan bahwa makhluk folkloric adalah roh jahat yang merasuki manusia, menyerukan perasaan serakah dan lapar, dan mengkanibal orang, memakan daging mereka.

Ini adalah kali pertama Abdulrahman merayakan Halloween di Arab Saudi.

“Ini perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan… Dalam hal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu. Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain. Kami tidak percaya pada apa pun," katanya.

Suasana Halloween di Arab Saudi.
Suasana Halloween di Arab Saudi.

Salah satu pengunjung acara, Khaled Alharbi, mengatakan ia datang hanya untuk bersenang-senang.“Tindakan didasarkan pada niat. Aku di sini hanya untuk bersenang-senang," ujar dia.

Alharbi datang bersama keluarganya, dengan anggota berpakaian seperti dokter, perawat, dan konsultan berlumuran darah.

Mereka menciptakan latar belakang di balik kostum mereka, tiba di Boulevard tepat pada waktunya untuk pesta kostum terbesar di kota itu.

Baca Juga: Dikaitkan dengan Tragedi Festival Halloween Itaewon, Ini Gejala dan Penanganan Cardiac Arrest

Alharbi menggendong seorang anggota keluarga berusia dua tahun yang berpakaian seperti penyihir, yang dengan main-main mengucapkan mantra-mantra pada anggota keluarga lainnya.

Ini juga pertama kalinya keluarga itu merayakan Halloween.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: New York Times Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah