Berulang kali ditahan setibanya di Inggris dan dikirim kembali ke Belgia atau Prancis, ia akhirnya menyerah dan menetap di Bandara Charles de Gaulle pada Agustus 1988.
Baca Juga: Tanggal 12 November Memperingati Hari Apa? Ada Hari Ayah Nasional 2022 Loh, Begini Sejarahnya
Pada tahun 1992, pengadilan Prancis memutuskan bahwa Nasseri telah memasuki bandara secara legal sebagai pengungsi dan tidak bisa diusir.
Setelah ceritanya menjadi terkenal selama bertahun-tahun, Nasseri ditawari kewarganegaraan pertama oleh Belgia dan kemudian Prancis, tetapi dia menolak dokumen tersebut karena tidak ditujukan kepadanya, setelah sekarang meninggalkan warisan di Iran dan mengklaim bahwa dia adalah warga negara Inggris yang lahir di Swedia.
Dia menolak untuk menandatangani namanya selain sebagai Sir Alfred Mehran, nama yang muncul di salah satu surat korespondensinya dengan otoritas Inggris.
Di bandara Charles de Gaulle, dia dilaporkan menghabiskan sebagian besar waktunya di bangku merah di lantai bawah terminal 1, menolak sumbangan dan hadiah apapun selain dari voucher makan sesekali dari staf bandara.
Ditanya oleh seorang jurnalis pada tahun 2003 apakah dia merasa marah karena kehilangan 15 tahun hidupnya di terminal bandara, dia menjawab: “Tidak marah. Aku hanya ingin tahu siapa orang tuaku.”***