Ungkapan Misa Kristus disingkat menjadi Natal dan hari raya menjadi wadah percampuran budaya antara nilai-nilai pagan dan Kristen. Pagan adalah ajaran paganisme keyakinan yang merujuk pada keberadaan Tuhan di alam semesta.
Perayaan Natal pertama yang tercatat terjadi pada masa Constantine, dikenalkan oleh seorang pria seorang Kaisar Kristen pertama Kekaisaran Romawi, pada tahun 313 Masehi. Kemudian Natal diterima secara luas hingga saat ini, meski sebenarnya perayaan Natal terjadi sebelum waktu ini dikutip dari ndianexpress.com
Saat itu Merry Christmas tidak selalu dikaitkan langsung dengan Natal. Butuh beberapa tahun sebelum istilah Selamat Natal populer. Baru pada abad ke-19 di Inggris, istilah selamat dikaitkan dengan Natal.
Istilah ini diciptakan penulis seperti Charles Dickens dan Washington Irving. Kedua penulis ini mencantumkan frasa Merry Christmas dalam tulisannya. Charles Dickens A Christmas Carol kemudian mang mengokohkan popularitas frasa "Merry Christmas" untuk mengucapkan Selamat Natal.
Frase Merry Christmas kemudian digunakan keluarga kerajaan dan Ratu Elizabeth II untuk mengucapkan “Selamat Natal" dalam siaran resmi mereka kepada rakyat, melalui siaran pidato tahunan ke negara tersebut pada tanggal 25 Desember.
Hal ini diyakini telah berkontribusi pada penggunaan istilah Merry Christmas yang artinya Selamat Natal tersebut secara luas di negara tersebut dan dunia sampai saat ini.
Itulah arti Merry Christmas sejarah, dua kata yang sudah diucapkan jutaan orang di dunia pada Hari Natal pada tanggal 25 Desember 2022 jatuh pada hari Minggu.***