Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Berjamaah Lengkap dengan Gerakan

23 Mei 2021, 21:52 WIB
Ilustrasi. Berikut niat dan tata cara shalat gerhana bulan yang bisa Anda pelajari menjelang Super Moon 26 Mei 2021 mendatang. /Unsplash/Anders Jildén


PORTAL PURWOKERTO - Begini tata cara shalat gerhana bulan berjamaah yang dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2021.

Sholat gerhana bulan pada Rabu ini dilaksanakan pada pukul 18.11-18.26 WIB berdasarkan Surat Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomer 01/MLM/I.1/E/2021.

Umat Islam dihimbau untuk melaksanakan sholat gerhana saat terjadi baik gerhana bulan maupun gerhana matahari seperti yang diriwayatkan An-Nasai.

Baca Juga: Apa Itu Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Total? Berikut Fase-Fase Terjadinya

"Dari ‘Aisyah (diriwayatkan) ia berkata: Pernah terjadi gerhana matahari lalu Rasulullah saw memerintahkan seseorang menyerukan aṣ-ṡalātu jāmi‘ah. Kemudian orang-orang berkumpul, lalu Rasulullah saw salat mengimami mereka. Beliau bertakbir ...., kemudian membaca tasyahhud, kemudian mengucapkan salam. Sesudah itu beliau berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah, kemudian bersabda: Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Oleh karena itu apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui salat [H.R. an-Nasāī].

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020, Niat Salat Imam dan Makmum, Serta Doa yang Disunnahkan

Bagaimana tata cara shalat gerhana bulan berjamaah? Simak berikut ini.

Tata Cara Salat Gerhana
Salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali.

Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid. Urutan tata cara salat
gerhana adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Arti Astaghfirullah wa Atubu Ilaih dan Amalan Setelah Sholat Shubuh dan Sholat Fardhu Lainnya

a. Imam menyerukan aṣ-ṣalātu jāmi‘ah.
b. Takbiratulihram.
c. Membaca doa iftitah.
d. Membaca taawuz, basmalah lalu membaca surah al-Fatihah dan surah panjang*
dengan jahar.
e. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
f. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allāhu li man ḥamidah, makmum
membaca rabbanā wa lakal-ḥamd.
g. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surah panjang* tetapi lebih pendek
dari yang pertama.
h. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang
pertama.
i. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa
lakal-hamd.
j. Sujud.
k. Duduk di antara dua sujud.
l. Sujud.
m. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat
pertama tanpa membaca doa iftitah.
n. Salam.
o. Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat
serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak
memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.

Baca Juga: Amalan Setelah Sholat Maghrib, Agar Selalu Dijaga Malaikat Allah

Berikut contoh gerakan yang diambil dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas.

Gerakan shalat gerhana bulan. Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas

Saat melaksanakan tata cara shalat gerhana bulan berjamaah di masa pandemi, jamaah diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.***

 

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler