PORTAL PURWOKERTO - Sinopsis G30S PKI akan ditayangkan di dua stasiun tv nasional, yaitu TV One dan MNC TV.
Sinopsis G30S PKI lengkap akan diketahui bila menonton film yang berdurasi lebih dari 3,5 jam ini. Selain dapat dilihat di TV nasional, juga ada link streaming seperti di sini yang diunggah oleh MU Channel.
Sinopsis G30S PKI film besutan sutradara Arifin C Noer memberikan sejarah singkat G30S/PKI, tujuan G30S/PKI, tokoh G30S/PKI dan dalang G30S PKI menurut versi pemerintahan Orde Baru.
Baca Juga: Sejarah Singkat G30S PKI dan 7 Pahlawan Revolusi Indonesia Lengkap
MNC TV rencananya akan menayangkan film G30S PKI malam ini, 29 September 2021 pukul 19.30 WIB.
Sedangkan TV One akan menayangkan film G30S PKI tepat pada tanggal 30 September 2021 pada pukul 21.00 WIB.
Film ini mendapat banyak pujian atas kontribusinya dalam aspek visual. Tidak heran karena Arifin C Noer terkenal sebagai sutradara peraih piala Citra.
Film ini juga memenangkan Piala Citra dalam Festival Film Indonesia untuk skenario terbaik pada tahun 1984 dan film terlaris pada tahun 1985.
Namun, film ini bukan berarti minim kritik. Terutama dalam hal jalan cerita. Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI ini disebut sebagai propaganda untuk menolak segala sesuatu yang berbau PKI dan mendukung pemerintahan Soeharto dalam Orde Baru.
Beberapa film tandingan yang mengambil cara pandang lain mengenai konsep pemberontakan PKI mulai ada usai Orde Baru tumbang. Misalnya Jagal, Senyap dan Puisi Tak Terkuburkan.
Baca Juga: Biodata dan Profil DN Aidit, Sosok Fenomenal PKI yang Dieksekusi Tanpa Diadili
Berikut adalah sinopsis G30S PKI versi Orde Baru:
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI atau yang singkatnya disebut film G30S PKI menggambarkan proses kudeta yang didalangi PKI, Partai Komunis Indonesia dengan pimpinan DN Aidit.
Sinopsis G30S PKI menggambarkan saat demi saat terjadinya kudeta untuk menurunkan Presiden Soekarno yang mengakibatkan 6 jenderal dari Angkatan Darat diculik serta dibunuh.
Selain keenam jenderal Angkatan Darat, putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani yang baru berusia 5 tahun serta ajudannya, Pierre Tendean menjadi korban keganasan pasukan Cakrabirawa yang disebut menjadi kaki tangan PKI.
Film dibuka dengan kondisi kesehatan Presiden Soekarno yang semakin menurun dan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin melorot menyebabkan PKI berinisiatif untuk mencoba merebut kekuasaan.
Rapat-rapat PKI diadakan sejak tanggal 8-12 Agustus 1965 di rumah DN Aidit dihadiri oleh Syam Kamaruzaman, otak di belakang kudeta.
Mereka membahas tentang hembusan isu Dewan Jenderal yang sengaja didengungkan PKI untuk membuat rakyat cemas.
Dewan Jenderal adalah kumpulan Jenderal Angkatan Darat yang kontra dengan PKI dan diisukan akan merebut kekuasaan Soekarno, sehingga harus ditumpas. Isu ini sengaja disebarkan tindakan PKI agar didukung rakyat.
Tokoh-tokoh PKI yang berperan penting dalam peristiwa G30S PKI adalah DN Aidit, Syam Kamaruzaman, Letkol Untung Syamsuri, Brigjen Soepardjo dan Kolonel Abdul Latief.
Baca Juga: 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI, Jenderal yang Selamat dari Tragedi G30S/PKI Adalah A.H Nasution
PKI menargetkan 7 jenderal Angkatan Darat, yaitu Jenderal Ahmad Yani, Letjend R. Suprapto, Mayjend MT Haryono, Mayjend S. Parman, Brigjend DI Pandjaitan, Brigjend Sutoyo Siswomiharjo dan Jenderal AH Nasution.
Beruntung Jenderal AH Nasution lolos dari maut, namun sayangnya putri bungsu beliau, Ade Irma Suryani serta ajudan beliau Kapten Pierre Tendean menjadi korban keganasan PKI.
Pierre Tendean saat itu mengaku sebagai Jenderal AH Nasution sehingga ditembak oleh pasukan penculik Cakrabirawa.
Sedangkan Ade Irma Suryani tewas ditembak saat berusaha menjadi tameng ayahnya. Jenderal AH NAsution sendiri berhasil lolos meski kakinya juga telah tertembak.
Keenam jenderal tersebut dibawa ke kawasan latihan PKI di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Beberapa jenderal telah tewas sebelum dibawa ke lokasi tersebut seperti Jenderal Ahmad Yani, Mayjend MT Haryono, Brigjend DI Pandjaitan, dan Kapten Pierre Tendean yang disangka sebagai Jenderal AH Nasution.
Sedangkan Letjend R. Suprapto, Mayjend S. Parman, dan Brigjend Sutoyo Siswomiharjo dibawa hidup-hidup. Ketiga jenderal ini disiksa di sebuah gubuk di lokasi yang sama hingga tewas.
Baca Juga: Sejarah Tugu Taman Maerakaca Purbalingga, Ternyata Sempat Dipindah Dari Lokasi Ini
Ketujuh jasad tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah lubang dan ditutup tanah serta sebuah pohon pisang ditanam di atasnya.
Keesokan paginya, anak buah Letkol Untung mengambil alih kantor RRI (Radio Republik Indonesia) dan menyatakan PKI telah menumpas gerakan Dewan Jenderal yang hendak melakukan kudeta.
Namun hal ini dibantah oleh Mayjend Soeharto yang segera mengambil langkah taktis untuk menumpas PKI dan menemukan tempat keenam Jenderal dan Kapten dikubur oleh PKI.
Karena kekosongan kekuasaan di Angkatan Darat, Mayjend Soeharto mengambil alih sementara kekuatan Angkatan Darat.
Baca Juga: Mengapa Jepang Ingin Menguasai Indonesia? Mata Pelajaran Sejarah, IPS
Lokasi di Lubang Buaya ditemukan atas informasi dari Ajun Komisaris Polisi Soekitman yang menjadi saksi kekejaman PKI pada 3 Oktober 1965.
Jasad mereka berhasil ditarik ke atas pada 4 Oktober 1965 dan dimakamkan pada tanggal 5 Oktober 1965, bertepatan dengan Hari ABRI.
Pemakaman korban keganasan PKI dihadiri oleh puluhan ribu orang. Peti jenazah ketujuh orang tersebut di bawa menggunakan tank ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Film diakhiri dengan meninggalnya Ade Irma Suryani, putra dari Jenderal AH Nasution dan berita potongan koran yang menyatakan desakan pembubaran PKI dan penangkapan Letkol Untung sebagai bagian dari penumpasan pengkhianatan G30S PKI
Demikian sinopsis G30S PKI lengkap yang berisi sejarah singkat G30S/PKI, tujuan G30S PKI, tokoh G30S PKI, serta penumpasan pengkhianatan G30S PKI yang akan ditayangkan di MNC TV dan TO One serta melalui link streaming Youtube.***