Menyelami Batik Nusantara: Ragam Batik Daerah, Teknik, Alat, dan Bahan Pembuatan

16 Maret 2022, 08:03 WIB
Ilustrasi batik. Menyelami Batik Nusantara: Ragam Batik Daerah, Teknik, Alat, dan Bahan Pembuatan.* /Portal Purwokerto/Edy Tyas Dessi

PORTAL PURWOKERTO - Kain batik merupakan salah satu kain tradisional Nusantara yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

Batik dibuat dengan teknik dan proses tertentu yang dicirikan dengan penggunaan malam atau lilin batik sebagai bahan utama pembuatannya.

Tradisi pembuatan batik yang sebelumnya berpusat di Pulau Jawa, kini telah merambah ke wilayah lain. Ini terlihat dari banyaknya ragam batik daerah yang kita kenal dewasa ini.

Sebelumnya kita hanya mengenal batik Yogyakarta, Solo, Cirebon, Pekalongan, Kudus, atau Lasem. Namun kini ada pula batik Aceh, batik Kalimantan, batik Papua, dan sebagainya.

Baca Juga: Sebutkan 3 Batik Daerah beserta Filosofinya! Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 8

Motif batik suatu daerah biasanya memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dengan batik daerah lain.

Batik Solo misalnya, biasanya dominan dengan warna soga. Sementara batik-batik yang diproduksi di wilayah pesisir pantai utara Jawa lebih banyak menggunakan warna-warna terang.

Alat dan Bahan 

Proses pembuatan batik bukanlah proses yang sederhana. Ada berbagai tahapan yang harus dilakukan serta berbagai macam alat dan bahan yang digunakan.

Alat dan bahan untuk membatik terdiri dari:

1. Kain mori

Kain mori terbuat dari kapas yang telah melalui proses pemutihan dan memiliki klasifikasi khusus.

2. Canting

Canting adalah alat utama untuk menerakan malam pada kain saat melukis motif. Pada teknik batik cap, alat yang digunakan adalah stempel/cap berbahan tembaga yang telah diukir dengan motif tertentu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bagaimana Cara Teknik Membuat Batik, Kelas 5 SD

3. Malam/lilin batik

Malam berfungsi menutupi atau merintangi bagian tertentu pada kain supaya tidak terkena pewarna. Malam batik terbuat dari campuran beberapa bahan pokok lilin seperti gondorukem, damar, parafin, microwax, lemak hewan, dan minyak kelapa.

4. Zat pewarna

Zat pewarna digunakan untuk mewarnai kain agar nantinya motif yang sudah digambar pada kain terlihat dengan jelas. Zat pewarna terdiri dari dua jenis, yaitu pewarna alami dan pewarna non alami/sintetis.

Beberapa tumbuhan dan bagiannya dapat digunakan sebagai pewarna alami batik, misalnya soga, indigo, kunyit, daun mangga, dan kulit manggis.

5. Wajan dan kompor kecil

Wajan dan kompor kecil digunakan untuk memanaskan malam.

6. Gawangan

Gawangan berfungsi sebagai penyangga kain selama proses membatik berlangsung.

Baca Juga: Alasan Hari Batik Nasional Diperingati Setiap Tanggal 2 Oktober dan Berbagai Macam Motif Hari Batik

7. Dingklik

Dingklik adalah kursi kecil pendek untuk tempat duduk pembatik.

8. Bandul

Bandul adalah alat pemberat yang digunakan untuk menahan kain batik agar tidak mudah bergeser ketika sedang dilukis dengan malam.

9. Taplak/alas

Taplak/alas merupakan selembar kain yang digunakan sebagai alas saat membatik supaya malam tidak mengotori baju pembatik.

10. Meja/alas untuk menggambar

Meja difungsikan untuk meluruskan atau meratakan permukaan kain sebelum dibatik. 

Karakteristik utama batik adalah penggunaan malam atau lilin batik yang berfungsi merintangi pewarna sehingga nantinya bagian yang diberi malam tidak akan kena warna tersebut.

Baca Juga: Hari Batik Nasional Diperingati Setiap Tanggal? Ini Sejarah Singkat Batik, Peresmian Hari Batik

Teknik Pembuatan

Teknik-teknik pembuatan batik yang utama terdiri dari teknik tulis dan teknik cap.

Teknik tulis menggunakan canting sebagai alat untuk melukis motif. Sedangkan teknik cap menggunakan stempel/cap berbahan tembaga yang di atasnya sudah berukir ragam motif tertentu.

Saat ini muncul pula inovasi baru berupa teknik sablon malam yang pada prinsipnya merupakan kombinasi teknik sablon dan teknik cap.

Ragam Batik Daerah

Ragam motif batik daerah pun sangat kaya. Biasanya setiap motif batik daerah memiliki makna filosofis tersendiri yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kehidupan dan tradisi yang dianut masyarakatnya.

Baca Juga: 15 Twibbon Hari Batik Nasional 2 Oktober 2021, Rayakan Budaya dengan Bingkai Foto di Media Sosial Anda

Beberapa ragam batik daerah beserta filosofinya antara lain:

1. Motif batik Aceh Bungong Jeumpa

Motif batik Bungong Jeumpa biasa disebut juga bunga jeumpa oleh masyarakat setempat. Dalam istilah Jawa, bunga ini dikenal sebagai bunga kantil. Motif ini digunakan sebagai motif batik Aceh karena hampir di seluruh wilayah Aceh terdapat bunga jeumpa yang bentuknya sangat khas. 

2. Motif batik Cirebon Mega Mendung

Mega Mendung adalah salah satu motif batik khas Cirebon yang sangat populer. Motif ini menggambarkan bentuk sekumpulan awan di langit. Konon motif ini tercipta ketika seseorang melihat bentuk awan pada genangan air setelah hujan ketika cuaca sedang mendung.

3. Motif batik Pekalongan Batik Jlamprang

Makna dan filosofi Batik Jlamprang menggambarkan tentang budaya Islam yang menjunjung tinggi silaturahmi dan selalu hidup secara guyub dan rukun. Makna filosofi lainnya berkenaan dengan budaya umat Hindu.

Baca Juga: Bukan Hanya Batik, Apa Saja 10 Budaya Indonesia yang Sudah Diakui Unesco?

4. Motif batik Jogja Sido Mulyo

Motif Sido Mulyo memiliki makna kemuliaan. Pengantin Jawa biasanya mengenakan batik ini saat menikah dengan harapan keluarga yang baru dibina akan selalu diberkahi kemuliaan, ketenteraman, dan kebahagiaan.

5. Motif batik Kalimantan

Motif batik Kalimantan atau batik Dayak mencerminkan budaya Dayak. Dayak sendiri berarti 'sungai'. Batik ini menggambarkan berbagai aktivitas masyarakat yang sering berkaitan dengan sungai. Umumnya batik Kalimantan memiliki ciri khas warna yang  mencolok, berani, dan berwarna warni.

6. Motif batik Nusa Tenggara Barat

Batik Sasambo memiliki motif dan corak khas yang menggambarkan rumah adat suku Sasak, Samawa, dan Bojo (Sasambo). Selain itu, batik Sasambo juga sering menggunakan motif lombok/cabai serta hewan sejenis cicak yang banyak ditemukan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Batik? Mengenal Batik Banyumas dari Ciri Khas, Ciri Warna dan Nama Motif Batik Banyumas Secara Singkat

7. Motif batik Papua

Motif Tifa Honai merupakan motif batik Papua yang mempunyai makna filosofi rumah kebahagiaan.

Teknik pembuatan batik yang khusus dan ragam batik daerah yang sangat kaya tentu saja sangat membanggakan. Batik adalah kekayaan budaya bangsa yang amat berharga yang patut kita lestarikan.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler