Biografi RA Kartini beserta Strukturnya, Teks Biografi Ibu Kita Kartini Singkat dan Lengkap untuk Hari Kartini

8 April 2022, 10:25 WIB
Ilustrasi Hari Kartini. Biografi RA Kartini beserta Strukturnya, Teks Biografi Ibu Kita Kartini Singkat dan Lengkap! /


PORTAL PURWOKERTO - Contoh singkat biografi RA Kartini beserta strukturnya yang dapat dipelajari untuk merayakan Hari Kartini.

Biografi RA Kartini beserta strukturnya merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh para siswa serta pengetahuan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya sebagai bentuk penghormatan atas jasa perjuangan Kartini.

Contoh teks biografi singkat RA Kartini ini dirangkum dari berbagai sumber yang mengangkat kehidupan Pahlawan Nasional emansipasi wanita Indonesia ini.

Teks biografi RA Kartini pun dikisahkan tak hanya lewat tulisan melainkan film-film yang diproduksi oleh sineas tanah air.

Baca Juga: Not Ibu Kita Kartini Pianika, Lagu Ibu Kita Kartini Diciptakan oleh WR Supratman

Sebut saja sutradara Hanung Bramantyo yang membuat sebuah film berjudul RA Kartini yang dirilis pada bulan April 2017 lalu.

Dalam film tersebut Hanung mengangkat biografi singkat RA Kartini termasuk kisah cinta dan perjuangan Kartini memajukan wanita Indonesia pada masanya.

Teks biografi merupakan teks yang berisi kisah perjalanan hidup seorang tokoh. Berdasarkan buku Modul Bahasa Indonesia Kelas X Kemendikbud, teks ini disusun dengan struktur orientasi, peristiwa penting dan reorientasi.

Berikut contoh singkat biografi RA Kartini beserta strukturnya.

1. Orientasi: pengenalan tokoh yang akan ditulis biografinya.

"RA Kartini merupakan sosok wanita yang berasal dari kalangan bangsawan tanah Jawa. Ia lahir dari seorang ayah yang merupakan Bupati Jepara, RM Adipati Ario Sosroningrat dan ibu MA Ngasirah yang merupakan putri ulama Kyai Haji Madirono.

Baca Juga: 7 Tema Hari Kartini Tanggal 21 April di Bulan Ramadhan Tahun Ini

RA Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Rembang, Jawa Tengah (saat ini). Kartini merupakan anak perempuan tertua dengan 10 saudara kandung dan tiri laki-laki dan perempuan.

Karena ibu RA Kartini bukan berasal dari kalangan bangsawan, sang ayah diharuskan untuk memiliki istri dari kalangan bangsawan.

Oleh karenanya, sang ayah menikah dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam) yang merupakan keturunan langsung Raja Madura."

2. Peristiwa Penting: urutan perjalanan hidup seorang tokoh.

"Kartini yang merupakan perempuan bangsawan diperbolehkan belajar di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun.

Pada masa itu, perempuan tidak diharuskan bersekolah tinggi namun meneruskan tradisi keluarga dengan menikah dan memiliki anak.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Seputar Hari Kartini, Apa Saja? Peringatan Tanggal 21 April

Karena keinginannya untuk terus belajar, Kartini yang telah memiliki kemampuan berbahasa Belanda, membaca buku-buku Belanda dan beragam buku lainnya yang diberikan oleh sang kakak Sosrokartono.

Dari buku-buku dan koran yang ia baca, ia berkeinginan untuk memajukan perempuan pribumi. Pada saat itu, wanita pribumi mempunyai status sosial yang rendah.

Ia menuliskan surat korespondesi kepada teman-temannya di luar negeri termasuk di Belanda.

Surat-suratnya inilah yang akhirnya disusun menjadi buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan simbol para wanita agar menjadi lebih baik.

Kartini pun ingin melanjutkan pendidikannya ke Eropa. Dukungan dari teman-temannya didapatkan Kartini termasuk dukungan dari Ny. Abendanon.

Baca Juga: Lirik dan Not Lagu Ibu Kita Kartini Pianika, Lagu Ibu Kita Kartini Diciptakan oleh Siapa?

Namun, hal tersebut pupus sebab orang tua Kartini memaksanya untuk menikah. Ia melihat pernikahan tersebut dapat membantu mewujudkan cita-citanya untuk mendirikan sekolah bagi perempuan bumiputra kala itu.

Kartini menikah dengan bupati Rembang, K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada 12 November 1903. Sang suami sudah memiliki tiga istri.

Kehidupan pernikahan Kartini membawa terang dalam mewujudkan cita-citanya. Dalam surat-suratnya, ia menyebutkan, sang suami sangat mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra. Suaminya pun mendukung Kartini agar dapat menulis sebuah buku.

Pada tanggal 13 September 1904 Kartini melahirkan anak bernama R.M Soesalit. Namun, beberapa hari setelah melahirkan, tepatnya tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun.

Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Namun, perjuangan Kartini terus dilanjutkan.

Baca Juga: Lirik dan Not Lagu Ibu Kita Kartini Pianika, Lagu Ibu Kita Kartini Diciptakan oleh Siapa?

Di tahun 1912, Yayasan Kartini yang didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh politik etis, berhasil mendirikan sekolah wanita di Semarang yang melebar terus hingga ke daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”.

Untuk mengenang jasa RA Kartini, Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 21 April yang merupakan hari kelahiran Kartini sebagai peringatan nasional Hari Kartini.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia."

3. Reorientasi:

"RA Kartini merupakan sosok pahlawan kemerdekaan Indonesia yang memiliki sifat tangguh dan pantang menyerah.

Ia mempertahankan cita-citanya dan mewujudkan keinginannya dengan terus berjuang meski banyak halangan menghadang.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Syair Ibu Kita Kartini Ciptaan WR Supratman yang Masuk Lagu Wajib Nasional

RA Kartini adalah sosok yang tak hanya pantas untuk dikagumi melainkan contoh bagaimana seorang wanita sejati semestinya."

Demikian biografi RA Kartini beserta strukturnya secara singkat yang dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi masyarakat pada umumnya.***

Editor: Hening Prihatini

Tags

Terkini

Terpopuler