Kerusuhan Arema vs Persebaya 127 Tewas dan Ratusan Supporter Luka-luka

2 Oktober 2022, 08:21 WIB
Kerusuhan Arema vs Persebaya 127 Tewas dan Ratusan Supporter Luka-luka /Kolase foto ANTARA dan Twitter.com/@PSSI

PORTAL PURWOKERTO - Kerusuhan Arema vs Persebaya terjadi Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kerusuhan Arema vs Persebaya terjadi usai laga Liga 1 2022 yang mempertemukan tim Singo Edan dengan Bajul Ijo di laga minggu ke-11 dari 34.

Kerusuhan terjadi bukan karena perseteruan antara Aremania dengan Bonek. Ada hal lain yang terjadi.

Diawali ketika tim Persebaya bertandang ke markas Arema Malang. Selama 23 tahun Arema Malang belum pernah kalah dalam laga tandang melawan Persebaya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, 127 Orang Tewas dalam Pertandingan BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya

 

Ketegangan antara tim Arema dan Persebaya terjadi sejak babak pertama ketika Sílvio Rodrigues Pereira Júnior melesakkan bola pertama ke gawang Arema. 

Disusul gol kedua yang diciptakan Léo Lelis tanpa mampu ditahan kiper Adilson Maringá dan membuat Persebaya Surabaya unggul 2-0.

Tanpa disangka, Abel Camará striker Arema asal Bissau menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di akhir babak pertama.

Di babak ketiga, ketegangan terus meningkat dan gol dari Sho Yamamoto menambah angka bagi Persebaya dan menjadikan kedudukan 3-2.

Baca Juga: KRONOLOGI Bentrok Suporter Arema VS Persebaya SEMALAM! Aremania Masuk Lapangan, Gas Air Mata, Terjebak?

Kedudukan ini bertahan hingga akhir babak kedua dan memupuskan harapan Arema Malang untuk mempertahankan rekor kemenangan selama 23 tahun dalam laga tandang menghadapi Persebaya. 

Menurut saksi mata, usai pertandingan beberapa suporter Arema Malang terlihat turun dan berbicara dengan tim Arema.

Semakin banyak suporter yang turun ke lapangan hijau membuat tim Arema Malang segera digiring masuk ke ruang ganti dengan pengawalan ketat pihak kepolisian.

"Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan," cuit akun Twitter @Rezqi*****

Baca Juga: Miris! Bentrok Suporter Arema vs Persebaya Berujung Petaka, 127 Orang Meninggal Dunia

Akibat banyaknya suporter yang masuk, pihak berwajib melemparkan gas air mata ke arah superter. Termasuk ke arah tribun penonton.

Akibatnya, para penonton yang panik semua mencoba mencari jalan keluar. Hanya dalam hitungan detik pintu menjadi penuh dan terjadi kemacetan. 

Banyak penonton yang terlihat terinjak-injak di dalam stadion Kanjuruhan. Di luar stadion, keadaan tidak kalah tegang. 

Disebutkan ada beberapa suporter yang melempari mobil polisi karena menganggap pihak berwajib mengurung suporter di dalam stadion dengan gas air mata.

Baca Juga: TRAGIS! Pertandingan Arema VS Persebaya yang Berakhir, Lebih 120 Korban Meninggal Dunia! Duka Sangat Mendalam

Suporter mengambil batu batako dari paving blok, besi dari pagar pembatas dan bambu dari bendera-bendera sponsor dipergunakan untuk melawan pihak berwajib.

Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, kebanyakan korban meninggal karena mengalami luka terinjak-injak dan kekurangan oksigen akibat gas air mata.

127 orang dilaporkan meninggal dunia. 34 orang meninggal di. Stadion Kanjuruhan sedangkan sisanya meninggal ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," ujar Irjen Pol Nico Afinta, Kapolda Jawa Timur.

Kerusuhan Arema vs Persebaya terjadi bukan karena bentrok antar suporter Aremania dan Bonek. Kebanyakan korban tewas akibat kekurangan oksigen akibat gas air mata dan terinjak-injak.***

Editor: Lasti Martina

Tags

Terkini

Terpopuler