PORTALPURWOKERTO - Simak inilah selengkapnya profil, biodata Romo Magnis Suseno yang menjadi saksi ahli Bharada E.
Nama Romo Manis Suseno menjadi salah satu sorotan karena pernyataan yang ia katakan terkait Bharada E.
Menurutnya, Bharada E semestinya tak bisa serta merta disalahkan karena sesungguhnya mengalami dilema yang begitu besar.
Bharada E mendapatkan perintah dari atasannya dan perintah tersebut mesti dilaksanakan.
Namun dari sisi moral, menjalankan perintah itu adalah melanggar etika dan moral.
Baca Juga: Profil Biodata David Bayu, Juri Indonesian Idol 2023 Lengkap Umur, Instagram dan Nama Istri
Romo Magnis Suseno mengatakan Bharada E harusnya tak menanggung semua kesalahan, karena ia dalam dua situasi yang berbeda.
Siapa sosok Romo Magnis Suseno?
Pastor yang memiliki nama lengkap R.P. Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ ini lebih akrab disapa dengan Romo Magnis.
Romo Magnis Suseno seorang pastor Gereja Katolik, cendekiawan, budayawan, dan guru besar filsafat yang juga merupakan seorang anggota Ordo Serikat Yesus.
Romo Magnis mulai tinggal dan berkarya di Indonesia sejak 1961 sebagai seorang misionaris Jesuit. Pada tahun 1977 menjadi warganegara Indonesia.
Baca Juga: Profil Biodata Pratama Arhan, Pemain Timnas Indonesia Andalan Lengkap Pacar dan Instagram
Romo Magnis Suseno mempelajari filsafat, teologi dan teori politik di Pullach, Yogyakarta dan München, mengambil doktorat dalam filsafat 1973 dari Universitas München dan sejak 1969 menjadi dosen tetap dan guru besar emeritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta.
Franz Magnis-Suseno lahir pada tanggal 26 Mei 1936 di Eckersdorf, waktu itu termasuk Jerman, dengan nama Franz Graf von Magnis dari pasangan Ferdinand Graf von Magnis dan Maria Anna Gräfin von Magnis né Prinzessin zu Löwenstein.
Sesudah lulus gymnasium di Kolese Yesuit di St. Blasien 1955 ia masuk Ordo Serikat Yesus (Yesuit). Sesudah studi filsafat di Pullach ia 1961 pindah ke Indonesien. Di sana ia belajar bahasa Java dan bahasa Indonesia di Girisonta, Jawa Tengah.
1962-4 ia menjadi pengurus asrama siswa dan guru agama di Kolese Kanisius di Jakarta. 1964 sampai 1968 ia studi teologi di Yogyakarta.
1967 ia ditahbiskan imam oleh Kardinal Justinus Darmojuwono. 1968 ia ditugaskan ikut membangun suatu tempat studi filsafat di Jakarta yang kemudian diberi nama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (diambil dari nama alm. R.P. Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, SJ).
Sekolah Tinggi itu membuka kuliahnya 1969 dengan delapan mahasiswa. Sekarang jumlah mahasiswa hampir 400, baik di tingkat sarjana, magister maupun doktor.
1971 sampai 1973 ia studi doktor di Ludwig-Maximilian-Universitas di München dan dipromosi dengan disertasi tentang Karl Marx. Ia kemudian memberi kuliah tentang etika dan filsafat politik dan berjabat sebagai sekretaris eksekutif di STF Driyarkara.
Sejak 1975 ia juga mengajar di Universitas Indonesia dan kemudian selama sembilan tahun di Universitas Katolik Parahyangan di Bandung. 1977 ia memperoleh kewarganegaraan Indonesia dan sejak itu menamakan diri Franz Magnis-Suseno.
Beberapa kali ia memberi kuliah tentang etika Jawa selama satu semester di Geschwister-Scholl-Institut Universitas Ludwig-Maximilian dan di Hochschule für Philosophie di München) dan di Fakultas Teologi Universitas Innsbruck. 1988 sampai 1998 ia menjabat sebagai Ketua STF Driyarkara dan 1995 - 2005 sebagai Direktur Program Pascasarjana yang menawarkan studi magister dan doktor.
Pada tahun 2000 ia diterima sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2002 ia menerima Doktor honoris causa dari Fakultas Teologi Universitas Luzern (Swis). 2008 - 2017 ia menjabat sebagi Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Driyarkara, penyelenggara STF Driyarkara.
Magnis-Suseno banyak memberi prasaran dan ceramah, muncul dalam talkshow di TV dan aktif dalam dialog antar agama.
Sampai sekarang menulis lebih dari 700 karangan populer maupun ilmiah serta 44 buku, kebanyakan dalam bahasa Indonesia, terutama di bidang etika, filsafat politik, alam pikiran Jawa dan filsafat ketuhanan.
Di antara pelbagai penghargaan yang diterimanya terdapat Das große Verdienstkreuz des Verdienstordens dari Republik Federasi Jerman di tahun 2001 dan di tahun 2015 Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Republik Indonesia.
Nama lengkap: Franz Magnis-Suseno
Tahbisan imam: 31 Juli 1967oleh Justinus Darmojuwono
Nama lahir: Maria Franz Ferdinand Graf von Magnis
Tanggal Lahir: 26 Mei 1936 (umur 86)
Asal: Eckersdorf, Silesia, Jerman (kini Bożków, Nowa Ruda, Polandia)
Kewarganegaraan: Indonesia
Pekerjaan: Guru Besar emeritus.
Demikian profil dan biodata Romo Magnis Suseno yang jadi saksi ahli meringankan Bharada E.***