Arti Gempa Bantul Jogja 30 Juni 2023 Menurut Primbon Jawa, Apakah Ada Makna Tersembunyi?

1 Juli 2023, 12:14 WIB
Arti Gempa Bantul Jogja 30 Juni 2023 Menurut Primbon Jawa, Apakah Ada Makna Tersembunyi? /BMKG/

PORTAL PURWOKERTO - Arti gempa Jogja 30 Juni 2023 menurut Primbon Jawa. Apakah ada makna tersembunyi? Diketahui gempa bumi tersebut berkekuatan 6,4 SR dan berpusat di Bantul.

Getaran gempa bumi tersebut dirasakan di banyak daerah tidak hanya Yogyakarta. Gempa yang dirasakan pukul 19.57 juga dirasakan warga Kabupaten Banyumas, Cilacap, Wonogiri, Purworejo adalah beberapa yang terdampak.

Pusat gempa terletak di laut dengan kedalaman 12 kilometer di sebelah barat daya Bantul, DI Yogyakarta. Koordinat 8,70 LS dan 110,06 BT. Titik pusat gempa bumi ini berjarak 94 kilometer dari Bantul.

Melansir data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi Bantul ini terjadi akibat pergerakan aktif dari empat lempeng tektonik yang ada di Indonesia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Pasifik, dan Lempeng Laut Filipina.

Baca Juga: Dampak Gempa Bantul 6,4 SR 30 Juni 2023: Warga Mengungsi, Puluhan Rumah Rusak di Banyumas Cilacap hingga Tegal

Pergerakan aktif pada keempat lempeng tersebut dapat menjadi sumber gempa bumi dan tsunami di Indonesia.

Arti Gempa Jogja Menurut Primbon Jawa

Kejadian gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia juga tercatat dalam buku Primbon Jawa. Menurut buku tersebut, setiap kejadian di dunia memiliki makna dan pertanda.

Buku Primbon Jawa membagi arti gempa berdasarkan waktu dan bulan. Selain itu, buku ini juga menyebutkan beberapa firasat atau pertanda yang dapat membuat orang lebih waspada.

Baca Juga: Biodata Yulia Maria, MUA Viral Bantu Lahiran di Pesawat, Ada: Kronologi Kejadian, Nama Anak, Suami, Instagram

Menurut Primbon Jawa, jika terjadi gempa bumi pada bulan Dzulhijjah pada malam hari, itu adalah pertanda bahwa akan ada desa yang mengalami kerusakan. Selain itu, harga padi akan turun dan orang-orang akan melakukan perbuatan baik.

Apabila terjadi gempa bumi pada siang hari selama bulan Dzulhijjah, itu menandakan bahwa kelaparan yang melanda banyak orang dapat memicu kemarahan dan berpotensi menyebabkan konflik.

Apabila gempa bumi terjadi pada waktu Subuh, hal itu menandakan bahwa banyak hewan akan menjadi liar dan buas.

Jika gempa bumi terjadi pada waktu Dhuha, itu merupakan pertanda terjadinya peperangan besar.

Baca Juga: Rafting Bareng Anak di Curug Damar Payung Banyumas, Wisata Petualangan Dekat Purwokerto yang Rekomended

Sedangkan jika gempa bumi terjadi pada waktu Ashar, itu menunjukkan bahwa banyak orang akan menderita kelaparan. Meski demikian, arti gempa bumi dikembalikan kepada keyakinan masing-masing.***

Editor: Galih Prabashinta P.P.

Tags

Terkini

Terpopuler